Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
OLAH tanah dan tanam padi di Desa Karawang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sempat terhambat akibat rusaknya dam parit di wilayah mereka. Namun, setelah ada bantuan perbaikan dari Kementerian Pertanian, para petani di wilayah tersebut langsung melakukan gerakan percepatan olah tanah dan tanam padi.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Diat Sujatman, mengatakan rusaknya dam parit berdampak terhadap pasokan air. Kondisi tersebut membuat olah tanah dan tanam padi menjadi tersendat.
"Sekarang bangunan dam paritnya sudah diperbaiki berkat bantuan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Saat ini sudah melakukan olah tanah dan tanam padi. Alhamdulillah," terang Diat, Jumat (19/6).
Menurut Diat, dam parit yang dibangun di Desa Karawang bantuan dari Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian itu dapat mengairi lahan pertanian seluas 60 hektare. Areal pertanian itu milik Kelompok Tani Sauyunan, Kelompok Tani Saluyu, dan Kelompok Tani Wangi Bunga.
"Pembangunan dam parit itu dikerjakan secara swadaya oleh petani setempat. Waktu pengerjaannya selama 3 hari," terangnya.
Para periode April-September 2020, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi sedang mempercepat gerakan olah tanah dan tanam padi. Percepatan itu didasari pertimbangan prediksi terjadinya kemarau dalam waktu beberapa bulan ke depan.
"Beberapa hari lalu ada kunjungan dari Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ke Wilayah I Sukabumi, termasuk di Desa Karawang. Mereka memantau gerakan percepatan olah tanah dan tanam padi sekaligus meninjau dam parit yang telah diperbaiki untuk memperlancar pasokan air lancar saat melaksanakan penanaman," tuturnya.
Sejauh ini, Kementerian Pertanian konsen terhadap ketersediaan pangan terutama di Kabupaten Sukabumi. Sehingga berbagai upaya untuk menjaga stabilitas pangan pun terus dilakukan Kementerian Pertanian. Salah satunya menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian yang dibutuhkan para petani.
"Kami optimistis, stabilitas pangan di Kabupaten Sukabumi akan terjaga. Karena saat ini petani terus digenjot untuk meningkatkan berbagai produksi komoditas pertanian," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Kali Ini Penumpang KMP Ferry Ile Mandiri dari Larantuka Reaktif
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Salah satu latar tempat untuk film berada di Sukabumi, menampilkan kota yang kini kerap dipilih para sineas
Asep mengajak semua pihak berkolaborasi menjaga kerukunan antarumat beragama. Apalagi, negara mengamanatkan kebebasan beragama yang diatur undang-undang.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menyampaikan keprihatinan atas insiden pembubaran ibadah umat Kristen di Sukabumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved