Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
GUGUS Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Cimahi bakal test swab massal kepada ribuan orang selama masa perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 12 Juni mendatang.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, pihaknya menargetkan swab test menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan menyasar lebih dari 5.000 orang atau sekitar 1 persen dari 580.000 jiwa lebih total penduduk Cimahi.
"Kita targetkan, mudah-mudahan bisa 1 persen dari jumlah penduduk atau lebih dari 5.000 orang jiwa mengikuti PCR supaya terdeteksi penularan korona," kata Chanifah, Selasa (2/6).
Hingga saat ini, swab test baru menyasar 900 orang lebih atau sekitar 0,15 persen dari total penduduk Cimahi di berbagai lokasi. Mulai dari pasar tradisional, pemudik, tenaga kesehatan, pendaftar lewat Pikobar, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga orang yang sempat kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
"Kurang lebih, baru 900 orang atau lebih di 0,15 persen dari keseluruhan total penduduk," terangnya.
Dia mengungkapkan, swab test masif akan terus dilakukan hingga penularan virus korona menurun. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pihaknya meminta partisipasi masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah dalam menerapkan
protokol kesehatan.
"Rajin mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak hingga menghindari kerumunan. Kemudian jangan panik, istirahat yang cukup, makanan makanan bergizi," ujarnya.
Total terkonfirmasi positif Covid-19 di Cimahi sampai saat ini mencapai 85 orang. Dengan rincian, 51 orang masih dinyatakan positif aktif, 31 orang dinyatakan sembuh dan tiga orang meninggal dunia.
Kasus Covid-19 di Cimahi didominasi pasien berusia antara 40-59 tahun yang mencapai 35 orang, kemudian disusul usia 20-39 tahun sebanyak 33 orang, usia 60-79 tahun 13 orang dan usia 0-19 tahun ada 2 orang. (OL-13)
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terus Gencarkan Rapid Tes Massal
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved