Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pasar dan Puskesmas Ditutup akibat Korona

LILIK DARMAWAN
30/5/2020 05:45
Pasar dan Puskesmas Ditutup akibat Korona
PUSKESMAS TUTUP AKIBAT TENAGA MEDIS POSITIF COVID-19:(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp.)

SEJUMLAH pasar tradisional dan puskesmas ditutup karena pengelola dan pedagang di fasilitas tersebut terindikasi terpapar covid-19. Selama penutupan sementara, pasar ataupun puskesmas disterilkan.

Pasar tradisional yang ditutup antara lain berada di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng). Tiga pasar yang ditutup di daerah itu karena sejumlah pedagangnya reaktif dalam rapid test covid-19 ialah Pasar Karangkobar, Batur, dan Kalibening. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara melakukan rapid test massal di sejumlah pasar tradisional dan pertokoan.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan Pasar Karangkobar ditutup satu hari, kemarin, sedangkan Pasar Batur dan Kalibening ditutup sejak kemarin hingga hari ini. "Ada sejumlah toko modern juga ditutup karena karyawannya reaktif saat rapid test. Lokasi toko modern tersebut di Kalibening," jelas Bupati.

Menurutnya, penutupan dilakukan untuk proses sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan. "Setelah disemprot disinfektan, pasar dan toko yang semula ditutup akan dibuka kembali," katanya. Meski demikian, ujar Bupati, pengawasan terhadap tempattempat berbelanja itu akan lebih diperketat, termasuk pengawasan terhadap konsumen dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Sementara itu, penutupan sejumlah puskesmas terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat dihentikan setelah kepala puskesmas terkonfirmasi positif covid-19. Dampak penutupan itu, pasien dialihkan ke puskesmas lainnya yang terdekat.

Puskesmas yang ditutup ialah Puskesmas PB Selayang II di Jalan Bunga Cempaka, Puskesmas Kota Matsum yang terletak di Jalan Amaliun, dan Puskesmas Sunggal. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Medan Arrahman Pane saat dimintai konfi rmasi membenarkan penutupan puskesmas lantaran kepala puskesmas positif covid-19. Namun, ia mengaku hanya mengetahui satu puskesmas yang ditutup karena kepala puskesmas dan anak salah satu pegawai puskesmas positif covid-19, yakni Puskesmas PB Selayang II.

"Saya masih mendapat info satu puskesmas yang ditutup, yakni PB Selayang yang dialihkan ke Puskesmas Padang Bulan di Jalan Jamin Ginting," ujarnya. Sementara itu, lanjut Arrahman, Puskesmas Sunggal ditutup karena sedang disterilkan. Berdasarkan pantauan, spanduk di Puskesmas PB Selayang II menyatakan pelayanan di puskesmas itu dialihkan ke Puskesmas Padang Bulan di Jalan Jamin Ginting mulai 26 Mei hingga 11 Juni mendatang.

Sementara itu, Puskesmas Kota Matsum ditutup hingga 12 Juni dan pelayanannya dialihkan ke Puskesmas Medan Area Selatan dan Puskesmas Sukaramai. Pemeriksaan massal Dalam upaya memutus mata rantai penularan korona, sejumlah pemerintah daerah terus melakukan rapid test massal. Pemerintah daerah juga menambah anggaran penanganan pandemi itu. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan meningkatkan anggaran hingga Rp700 miliar untuk menangani virus korona. Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Abdul Haris Makkie, mengatakan, agar upaya penanganan virus korona lebih masif dan maksimal, perlu didukung anggaran yang memadai. (PS/DY/AS/MY/CS/DW/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya