Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Nelayan di DIY Waspadai Gelombang Laut Tinggi

Agus Utantoro
26/5/2020 08:49
Nelayan di DIY Waspadai Gelombang Laut Tinggi
Suasana sepi di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, DIY. BMKG mengeluarkan peringatan adanya potensi gelombang tinggi pada Selasa (26/5).( ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

STASIUN Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini cuaca, dapat terjadi gelombang tinggi pada kisaran 2,5 meter hingga 4  meter yang dapat terjadi pada Selasa (26/5) di perairan Samudra Hindia, selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala Stasiun Klimatologi Mlati, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulis mengatakan para nelayan maupun masyarakat yang beraktivitas di pesisir selatan untuk meningkatkan kewaspadaannya.

"Waspada potensi peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan DIY," kata Reni, Selasa (26/5).

Potensi hujan pada pagi hari dimungkinkan terjadi hujan ringan di Gunungkidul bagian selatan, Bantul bagian selatan dan Kulonprogo bagian selatan.Sedangkan siang hingga  sore hari potensi hujan ringan-sedang di Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul bagian barat serta Sleman bagian utara  dan barat.

"Malam hari berawan dan dini hari potensi hujan ringan di Bantul bagian selatan, Kulonprogo Selatan dan Gunungkidul Selatan," tambahnya.

Ia menambahkan, angin dari arah barat daya kecepatan maksimum 30 km/jam. Sementara pengamatan BPPTKG terhadap Gunung Merapi selama enam jam hari Selasa dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB menyebut cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 18-21.8 derajat Celcius, kelembaban udara 75-77 %, dan tekanan udara 873.1-918.2 mmHg.

baca juga: Jelang New Normal, Satgas Covid-19 Papua Barat Akan Dievaluasi

Selama enam jam tersebut asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah. Petugas pos pengamatan Gunung Merapi Arif Cahyo Purnomo melaporkan selama kurun pemantauan tersebut kegempaan yang muncul hembusan tiga kali, dan hybrid atau fase banyak enam kali.

"Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level II  atau waspada," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya