Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pipa BBM Pertamina Bocor Cemari Pantai Losari

Lina Herlina
21/5/2020 21:35
Pipa BBM Pertamina Bocor Cemari Pantai Losari
Pantai Losari, Sulsel tercemar minyak BBM dari pipa Pertamina yang bocor, Kamis (21/5)(Istimewa)

SEPANJANG Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan tiga hari belakangan dilapisi minyak. Pihak Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Makassar, Kamis (21/5), baru turun meninjau apa penyebab banyaknya minyak yang menyebar sepanjang bibir pantai tersebut

Kepala DLHD Kota Makassar, Andi Iskandar pun mengaku sedang  menginvestigasi dari mana asal tumpahan minyak itu. "Nanti kalau  diketahui siapa yang bertanggung jawab, kita akan menyurat ke orang atau perusahaannya untuk tindak lajut," dalihnya.

Terpisah, Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan membenarkan jika ada pipa milik Pertamina yang bocor di Terminal BBM Pertamina Jalan Mohammad Hatta,
Makassar.

"Bocornya kemarin Rabu (20/5). Bukan dari kapal. Jadi, sebetulnya dari kemarin beberapa menit kemudian ketika setelah ada infonya. Itu kan kelihatan yah. Jadi beberapa menit kemudian di lapangan sudah langsung bertindak. Itu dengan cara kita namanya kalau dalam oil and gas itu ada namanya oil boom. Tujuannya untuk mengurung minyak," jelas Hatim, Kamis (21/5) malam.

"Kita langsung masang oil boom dan mengurung minyak di area itu. Memang ada minyak yang lolos. Tapi itupun sudah kita tanggulangi. Yang bocor itu BBM jenis low sulphur fuel oil (LSFO), sehingga jika diperairan, maka terdisversi menjadi lebih luas," sambung Hatim.

Ia juga menambahkan, sebetulnya, jika dihitung, yang bocor atau tumpah hanya sekitar 11 liter. "Cuma karena di air jadi terdisversi. Jenisnya kan LSFO," ulang Hatim.

Pihak Pertamina juga, lanjutnya sudah berkoordinasi dengan beberapa stakeholder, termsuk DLHD. "Sebetulnya kalau melihat di lapangan, itu relatif sudah clear. Memang secara visual boleh dibilang sudah tidak ada. Foto yang beredar itu hari sebelumnya. Pas kejadian. Itu memang keliatan tebal," kilah Hatim.

Tapi, per hari ini terang Hatim, kalau dilihat, sudah tidak ada minyak di perairan. "Memang masih ada sedikit filamen. Kami juga sudah mengambil sampel air laut,  untuk diperiksa di laboratorium independen untuk memastikan ada pencemaran atau tidak," tutupnya. (OL-13)

Baca Juga: UU Minerba Disahkan, Pimpinan DPD Didesak Kirim Nota Protes



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya