Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

PT SAL Bantah Ada Penyerangan ke Orang Rimba

Mediaindonesia.com
16/5/2020 05:38
PT SAL Bantah Ada Penyerangan ke Orang Rimba
Orang Rimba di sekitar perkebunan sawit menyaksikan sudung (rumahnya) rusak saat terjadi konflik dengan sekuriti perusahaan sawit.(MI/Solmi )

PT Sari Aditya Loka (SAL) membantah terjadinya penyerangan terhadap orang Rimba di Jambi seperti diberitakan di media massa. Masalah ini telah disepakati lewat mediasi. Manajer Hubungan Masyarakat PT SAL, Mochamad Husni dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (16/5) menjelaskan bahwa pihak sekuriti PT SAL sama sekali tidak melakukan penyerangan terhadap Orang Rimba.

"Peristiwa itu terjadi pada 12 Mei. Dua sekuriti PT SAL bertugas melakukan patroli di perbatasan kebun inti PT SAL dengan kebun plasma Kredit Koperasi Primer Anggota. Pada saat patroli, petugas sekuriti bertemu dengan lima warga Orang Rimba dari kelompok Sikar. Mereka membawa lima unit motor berkeranjang. Anggota sekuriti sudah melakukan dialog dan menyatakan orang luar dilarang masuk ke perkebunan perusahaan. Selain itu dalam menegakkan protokol pencegahan covid-19 yang diterapkan di PT SAL untuk mencegah terjadinya penularan virus yang datang dari orang luar masuk ke perkebunan," terangnya.

Namun kemudian kelompok Sikar melempari batu ke arah petugas sekuriti. Saat itu pertengkaran bisa dicegah. Ketika malam sudah larut, sesuai jadwal anggota sekuriti ditambah tiga orang. Sehingga total ada lima orang. 

"Mereka melanjutkan patroli, dan tiba-tiba dihadang delapan warga Orang Rimba. Terjadilah pengeroyokan yang menyebabkan salah satu petugas sekuriti babak belur dipukuli dan diceburkan ke parit. Tim sekuriti pulang ke pos untuk menghindari persoalan. Saat menuju pos berpapasan dengan warga desa yang melintas. Mereka menjadi emosi setelah mengetahui salah satu warganya yang bekerja sebagai sekuriti babak belur. Dalam waktu singkat terkumpul 80 sampai 100 orang  mencari Orang Rimba yang telah mengeroyok warga desa," jelasnya.

Kemudian PT SAL melaporkan ke Polsek setempat agar tidak terjadi bentrokan lebih lanjut. 

"Akhirnya ditempuh musyawarah dan langkah-langkah mediasi agar permasalahan ini selesai dengan damai. Warga di semua desa sekitar perusahaan bisa hidup di sekitar perusahaan," terang Husni.

baca juga: Punguti Brondolan Sawit Orang Rimba Diserang Satpam

Dia menambahkan PT SAL ingin hidup dalam suasana harmonis seperti yang selama ini sudah berjalan bersama masyarakat desa sekitar maupun Orang Rimba. Apalagi di tengah suasana pandemi yang mengharuskan semua pihak bekerja sama lebih erat lagi.

"Terkait pandemi, PT SAL juga memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat termasuk Orang Rimba. Selain berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang diwujudkan melalui program-program Corporate Social Responsibilty (CSR), selama ini PT SAL juga aktif membina kerja sama dengan warga masyarakat desa maupun Orang Rimba yang berada di sekitar perusahaan. Baik melalui program-program peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun lingkungan," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya