Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan dana dari APBD kabupaten untuk menuntaskan program bantuan sosial bagi warga yang ekonominya terdampak wabah covid-19.
"Nanti bantuan dari APBD Kabupaten Bantul yang terakhir, dan akan menjadi sapu jagatnya setelah semua proses (penyaluran bansos) selesai," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Rabu (13/5).
Menurut dia, upaya pemerintah pusat dalam membantu warga terdampak pandemi virus corona diwujudkan dalam program kartu sembako, bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial maupun dari Dana Desa yang saat ini masih proses pendistribusian.
Namin bansos tersebut masih belum dapat menutupi semua keluarga penerima manfaat (KPM) dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Bantul. Sehingga keluarga yang belum menerima bantuan dan berhak dibantu akan diusulkan bantuan dari APBD itu.
"Jadi menunggu bantuan dari Dana Desa yang harapannya minggu ini selesai, karena rencana Kamis atau Jumat ini mulai distribusi ke masyarakat.Setelah itu kabupaten akan menghitung berapa warga masyarakat yang belum mendapatkan bantuan," tambahnya.
Sekda Bantul yang juga Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul mengatakan, bansos yang bersumber dari APBD besarannya sama seperti BST dari Kemensos yang disalurkan kepada sebanyak 15.857 keluarga se-Bantul.
"Dari kita (ABPD) juga sebesar Rp600 ribu per bulan untuk tiga bulan, namanya BLT APBD, untuk data sementara belum, menunggu selesai dulu. Setelah penyaluran dari Dana Desa untuk 19 ribu keluarga pada Kamis nanti," tambahnya.
Helmi menyebut total data DTKS Bantul dari Kemensos sebanyak 149.918 keluarga. Dari data itu ada yang menerima PKH, Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), maupun keduanya, kemudian ada yang menerima kartu sembako dan BST maupun BLT yang saat ini proses distribusi. Helmi juga mengatakan, saat ini pemerintah desa telah melakukan musyawarah desa khusus (musdesus) untuk menetapkan warga yang berhak menerima. Selain itu musdesus juga melakukan pendataan terhadap warga yang belum masuk dalam data untuk dapat diusulkan dalam data periode berikutnya.
baca juga: Sumut Akan Potong Tukin ASN Bila Pandemi Korona Cukup Lama
"Diharapkan melalui musdesus saat ini menjadi momentum penting bagi pemerintah desa untuk menetapkan warga masyarakat yang betul-betul memiliki hak untuk menerima bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun desa serta nanti yang dari kabupaten," pungkasnya. (OL-3)
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Depok mengalokasikan anggaran Rp50 miliar untuk merenovasi bangunan 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN.
Agar Pemprov DKI mencari sumber-sumber pendanaan lainnya, seperti mendapatkan sponsor atau melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam meningkatkan investasi di provinsi yang dipimpinnya
PEMERINTAH tengah berproses untuk menghentikan praktik open dumping di 343 TPA di seluruh Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menyebutkan penutupan ini akan dilakukan bertahap
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp3,4 triliun dalam APBD 2025 untuk mendukung program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved