Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kalsel Luncurkan Program Jaring Pengaman Sosial

Denny Susanto
12/5/2020 09:30
Kalsel Luncurkan Program Jaring Pengaman Sosial
Sekda Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie (tengah) memimpin rapat pemantapan program penyaluran bantuan jaring pengaman sosial.(MI/Denny Susanto)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan mulai menyalurkan program jaring pengaman sosial bagi warga terdampak pandemi virus korona di 13 kabupaten/kota di wilayah tersebut. Sebanyak 190 ribu keluarga terdampak diluar warga sasaran program sosial pemerintah pusat menjadi tanggung jawab Pemprov Kalsel.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel diperkirakan ada 190.180 keluarga di 13 kabupaten/kota terdampak pandemi virus korona. 

"Pemprov Kalsel akan memberikan jaring pengaman sosial kepada seluruh keluarga terdampak pandemi virus korona diluar program bantuan pemerintah pusat," tutur Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie, usai memimpin rapat pemantapan program penyaluran bantuan jaring pengaman sosial Pemprov Kalsel di Banjarbaru, Selasa (12/5).

Namun menurut Abdul Haris karena keterbatasan dana APBD maka besaran bantuan langsung tunai dari Pemprov Kalsel ini diberikan sebesar Rp100 ribu per keluarga selama tiga bulan. Bantuan ini diluar program bantuan sembako yang gencar diberikan oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sejak beberapa waktu terakhir.

Sejauh ini ada enam daerah yang sudah lengkap data masyarakat terdampak pandemi virus korona yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Hulu Sungai Utara, Kotabaru, Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru dengan jumlah penerima bantuan mencapai 65 ribu lebih keluarga atau Rp6,5 miliar lebih.

Kota Banjarmasin menjadi daerah dengan penerima bantuan terbanyak yaitu 30.340 keluarga, Tabalong 13.209 keluarga dan Kotabaru 12.457 keluarga. 

"Adapun total anggaran yang kita siapkan setiap bulannya Rp19,018 miliar perbulan sehingga total selama tiga bulan adalah Rp57 miliar lebih," ujarnya.

baca juga: Kabupaten Paniai Gerakkan Bansos Dengan Membeli Hasil Tani

Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, Selasa (12/5),mengakui pendataan warga terdampak pandemi virus korona ini memang memerlukan waktu karena merupakan data baru di luar data terpadu kesejahteraan sosial dari pemerintah pusat.

"Untuk mendata warga terdampak pandemi virus korona diluar data warga miskin pemerintah pusat tentunya cukup sulit dan memerlukan waktu," ujarnya.

Bantuan Pemprov Kalsel ini akan disalurkan melalui rekening Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona di masing-masing kabupaten/kota. Sedangkan jumlah warga sasaran atau warga miskin penerima bantuan pemerintah berupa PKH, bantuan pangan non tunai, BLT dan BLT Desa mencapai 314 ribu keluarga. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya