Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ungkap Klaster Indogrosir, 343 Orang Mendaftar Rapid Test

Ardi Teristi
11/5/2020 23:05
Ungkap Klaster Indogrosir, 343 Orang Mendaftar Rapid Test
Pegawau dan pedagang di Pasar Bogor jalani rapid test(Antara/Arid Firmansyah)

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyebut jumlah pendaftar rapid test sampai saat pendaftaran ditutup berjumlah 343 orang. Mereka adalah warga yang mengunjungi tempat perbelanjaan, Indogrosir Mlati pada 25 April-4 Mei 2020.

Pendaftar dengan kategori status kesehatan dalam pemeriksaan mandiri dan sudah punya gejala covid-19 berjumlah 76. Adapun pendaftar yang punya kontak erat dengan pasien covid-19 berjumlah 267 orang.

"Kami telah menyiapkan 700 kuota untuk rapid test," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta, Senin (11/5).

Para pendaftar berdomisili di 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. Pendaftar paling banyak berasal dari Kecamatan Tegalrejo. Jumlahnya 93 orang.

Baca juga: Kebakaran Kapal Tanker di Belawan, Satu Tewas

"Agar pelayanan cepat dan sesuai protokol covid-19 dan tidak terjadi kerumunan, pemeriksaannya nanti akan didistribusikan di 18 Puskesmas di Kota Yogyakarta," sambungnya

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta saat ini menyiapkan 45 kamar isolasi di 7 rumah sakit rujukan di Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta juga sudah menyiapkan Balai Diklat Kemensos, yang semula dipakai untuk empat isolasi bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) diubah menjadi tempat perawatan Pasian Dalam Pengawasan (PDP).

"Jika masih kurang nanti, kita akan tambahkan lagi. Saat ini Pemkot Yogyakarta masih punya tempat isolasi berkapasitas 150 orang," ujar Heroe.

Pemkot Yogyakarta mempunyai tiga skenario untuk penanganan lebih lanjut untuk klaster Indogrosir Mlatim yaitu:  
- Pertama, jika hasil tes nonreaktif, orang tersebut akan menjalani isolasi mandiri dan akan menjalani rapid test lagi seminggu kemudian.

- Kedua, jika reaktif, tapi kondisi kesehatan umum baik, orang tersebut akan menjalani isolasi mandiri dan mendapat perawatan dari Puskesmas. Selanjutnya, orang tersebut akan menjalani tes dengan PCR untuk menentukan positif covid-19 atau tidak.

- Ketiga, jika hasilnya reaktif dengan kondisi bagus, tapi tidak ada tempat isolasi, orang tersebut akan ditempatkan di Balai Diklat Kemensos dan dimonitor tim dokter. Selanjutnya, orang tersebut akan menjalani tes dengan PCR untuk menentukan positif covid-19 atau tidak.

- Keempat, jika hasilnya reaktif klinis, orang tersebut akan rawat inap di rumah sakit. Selanjutnya, orang tersebut akan menjalani tes PCR untuk menentukan positif covid-19 atau tidak. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya