Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Serasa Tak Ada Wabah, Kota Kupang Kembali Ramai

Palce Amalo
08/5/2020 20:35
Serasa Tak Ada Wabah, Kota Kupang Kembali Ramai
Kota Kupang kembali ramai seolah wabah korona sudah sirna di sana.(MI/Palce Amalo)

SEJUMLAH ruas jalan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebelumnya sepi akibat pandemi atau wabah korona (covid-19). Hari ini, Jumat (8/5) kembali ramai lalu lalang kendaraan roda dua dan empat.

Keramaian terlihat antara lain di Jalan WJ Lalamentik, Jalan Ir Soekarno, dan Jalan Cak Doko, dan Jalan Jenderal Sudirman. Namun, hampir seluruh pengemudi kendaraan dan warga yang melintas di jalan mengenakan masker.

Kondisi itu sangat disayangkan karena berpotensi mempercepat penyebaran virus korona. Saat ini, sebanyak 11 pasien positif korona menjalani perawatan di rumah sakit, terdiri dari delapan orang dirawat di Kota Kupang, dua orang di Manggarai Barat, dan satu orang di Flores Timur.

"Perlu diingat bahwa saat ini NTT zona merah covid-19, masih ratusan orang pernah kontak dengan pasien positif korona, dan ini menyimpan bom waktu," tandas Juru Bicara Pemprov NTT untuk Penanganan Virus Korona, Marius Jelamu kepada Media Indonesia.

Karena itu, Marius minta seluruh masyarakat di Kota Kupang dan kota-kota lainya di NTT taat kepada protokol kesehatan. Seperti, tetap menjaga jarak aman, tidak berkerumun, dan tetap berada di rumah. Kalau keluar rumah mengenakan masker dan selalu menjaga kebersihan. Masyarakat harus mengontrol kesehatanya dengan baik agar mencegah penyebaran virus korona. "Saya minta mayarakat jangan cuek," ujarnya.

Menurutnya, ratusan warga yang pernah kontak dengan pasien positif korona, sudah menjalani rapid test dan juga pengambilan swab. Karena itu, potensi penularan virus korona masih ada. Apalagi belasan pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) juga masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kita harus berlajar dari Italia, penyebaran virus korona tidak dapat dikendalikan karena salah satunya warga tidak taat dengan himbauan pemerintah," tambah Marius.

Adapun 46 swab yang diperiksa di Laboratorium Biologi Molekuler Rumah Sakit WZ Johannes Kupang akan diumumkan pada Sabtu (9/5). (OL-13)

Baca Juga: Jakarta Pertimbangkan Perpanjang PSBB ke Tahap III

Baca Juga: Di Tengah Kekhawatiran Krisis Pangan, Pandeglang Panen Raya



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya