Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK tiga dari 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dinyatakan sebagai zona merah covid-19. Kondisi ini menjadi dasar pertimbangan Pemkab Cianjur bersepakat jika usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara parsial.
Kabid Humas dan Data Operasi Gugus Tugas covid-19 Kabupaten Cianjur Teddy Artiawan mengatakan, hasil video konferensi yang dilakukan dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Rabu (29/4), Cianjur mendukung pelaksanaan PSBB mulai 6 Mei di 17 kabupaten/kota di Jabar.
Baca juga: Kabupaten Ciamis Sepakati PSBB Menyeluruh di 27 Kecamatan
Namun, kata Teddy, Kabupaten Cianjur mengusulkan PSBB secara parsial. "Sepertinya Kabupaten Cianjur parsial mengingat di beberapa wilayah masih ada yang merupakan zona hijau. Berdasarkan pemetaan di Posko Gugus Tugas, terdapat tiga kecamatan sebagai zona merah, yakni Kecamatan Cijati, Kecamatan Cugenang, dan Kecamatan Karangtengah," terang Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Cianjur itu,Jumat (1/5).
Baca juga: Sopir Travel Gelap Ditangkap Hendak Selundupkan Pemudik
Menurut Teddy, pelaksanaan PSBB yang direncanakan secara parsial di Kabupaten Cianjur juga didasari pertimbangan pengajuan dari setiap kabupaten dan kata disesuaikan dengan kondisi wilayah.
Pilihannya, PSBB secara keseluruhan di wilayah bersangkutan atau dilakukan secara parsial.
"Jadi, kalau kecamatan zona merah, kemungkinan akan diberlakukan pembatasan atau penyekatan atau apapun istilahnya yang tepat, hanya wilayah itu saja. Kita fokuskan penanganan covid-19 di wilayah itu," ucap Teddy.
Baca juga: Kang Emil Ajukan PSBB untuk Seluruh Jawa Barat
PSBB parsial kemungkinan juga akan dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi. Terdapat delapan kecamatan yang notabene merupakan zona merah, kemungkinan akan melaksanakan PSBB parsial.
"Kami kemungkinan akan melaksanakan PSBB parsial. Tapi pada prinsipnya kami sepakat dengan rencana PSBB di seluruh wilayah di Jawa Barat yang pelaksanaannya disesuai dengan kondisi wilayah," terang Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
Baca juga: Gubernur Emil Tolak PSBB Depok Diperpanjang 1 Bulan
Dari delapan kecamatan itu, enam di antaranya berbatasan langsung dengan Kota Sukabumi. Sisanya, dua kecamatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
"Di antara wilayah yang kasus positifnya tinggi berada di Kecamatan Cidahu dan Cicurug," ucap Marwan.
Marwan mengaku, kerangka PSBB sebetulnya sudah dilaksanakan Kabupaten Sukabumi sejak merebaknya virus korona. Misalnya dengan melakukan penyekatan atau check point di wilayah-wilayah perbatasan untuk membatasi kedatangan warga dari zona merah.
"Kami terus bergerak menangkal penyebaran covid-19 di Kabupaten Sukabumi," pungkasnya. (X-15)
Salah satu latar tempat untuk film berada di Sukabumi, menampilkan kota yang kini kerap dipilih para sineas
Asep mengajak semua pihak berkolaborasi menjaga kerukunan antarumat beragama. Apalagi, negara mengamanatkan kebebasan beragama yang diatur undang-undang.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menyampaikan keprihatinan atas insiden pembubaran ibadah umat Kristen di Sukabumi.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved