Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PO Setop Operasi, Pemerintah Diminta Paham Nasib Sopir dan Kernet

Kristiadi
25/4/2020 19:09
PO Setop Operasi, Pemerintah Diminta Paham Nasib Sopir dan Kernet
Armada bus PO Budiman di Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.(MI/Kristiadi)

KEBIJAKAN pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona atau covid-19 telah memukul perusahaan otobus (PO).

Kepala Bagian Operasional PO Budiman, Ahmad Lujen, mengungkapkan PSBB di DKI Jakarta dan Bandung Raya telah menurunkan penumpang secara signifikan.

"Dalam kondisi normal, PO Budiman bisa memberangkatkan 15 sampai 20 armada untuk rute dari Tasikmalaya ke Bandung atau Jakarta. Sekarang hanya memberangkatkan empat bus. Itupun kursi penumpang tidak penuh," ujar dia.

Baca juga: Ini Kronologi KM Carnival Splendor Gagal Berlabuh di Benoa

Belum lagi, sambung dia, pemerintah menerbitkan larangan mudik. "Secara otomatis para pengusaha PO akan menghentikan operasionalnya," ujarnya.

Akibatnya, pihak PO mengandangkan ratusan armadanya. Hanya saja, lanjut dia, perusahaan kebingungan mengenai nasib sopir dan kernet yang menganggur.

Baca juga: 36 Warga Jateng Peserta Ijtimak Ulama Gowa Positif Korona

"Kami dari perusahan akan mengadu kepada Kementerian Perhubungan. Jika memang tetap harus berhenti beroperasi, pemerintah juga harus memerhatikan nasib supir angkutan. Jika kami tidak beroperasi, semua pasti terdampak. Pemerintah harus melihat nasib mereka. Apalagi, mereka akan menghadapi lebaran," paparnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya