Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Karawang Rencanakan Penerapan PSBB Parsial

Cikwan Suwandi
21/4/2020 20:25
Karawang Rencanakan Penerapan PSBB Parsial
Warga melintas dekat spanduk larangan masuk untuk membatasi pergerakan keluar masuk orang di lingkungan Kompleks Magersari RW 05, Serang(Antara)

PENERAPAN Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat tidak bisa menyeluruh hanya parsial. Hal itu tengah dikaji dan jika selesai baru  Karawang mengajukan PSBB

"Paling tidak semua, hanya sejumlah kecamatan. PSBB seperti itu yang paling memungkinkan diterapkan di Karawang," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Acep Jamhuri kepada Media Indonesia, Selasa (21/4).

Acep menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan kajian penerapan PSBB Karawang. "Setelah kajian selesai kita akan segera mengajukan PSBB ke Kemenkes," terang tanpa menjelaskan kapan kajian selesai.

PSBB parsial yang dimaksud Acep adalah penerapan PSBB yang dilakukan berdasarkan sebaran kasus di wilayah yang ditemukan covid-19. "Jadi harus kita lihat dahulu jumlah massa juga dan pasar," terangnya.

Seperti wilayah industri, Acep menyebutkan diminta menyesuaikan Standar Operating Prosedur (SOP) Covid-19. Ia mengakui edaran dari Menteri Perindustrian bahwa sejumlah industri tertentu diizinkan tetap beroperasi.

Sementara itu hari ini, pasien positif di Karawang sebanyak 69 orang. 165 orang berkategori PDP, dengan rincian selesai atau sembuh 88 orang, masih dalam pengawasan 72 orang dan meninggal 5 orang.

Untuk ODP total ada 3.268 orang. Selesai pemantauan 2.172 orang, masih dalam pemantauan 1.096 orang dan OTG sebanyak total 375 orang, selesai 113 orang, masih dalam pemantauan 262 orang.  

Gunawan salah seorang warga Teluk Jambe, Karawang mengeluhkan lambatnya Pemkab Karawang mengambil kebijakan antisipasi penyebaran dan penanganan Covid-19)

"Yang meninggal sudah ada, PDP sudah ada, positif juga puluhan tapi belum jelas kebijakannya mau apa?. Apa nunggu korban lebih banyak," ujar dia. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik