Desa Panan Kumpulkan 3 Ton Beras untuk Warga Terdampak Korona

Widjajadi
19/4/2020 14:51
Desa Panan Kumpulkan 3 Ton Beras untuk Warga Terdampak Korona
Kades Pranan Jigong menyerahkan bantuan sembako hasil gotobg royong, untuk warga terdampak langsung Covid 19.(MI/Widjajadi)

Ada sedikitnya 50 KK warga Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo terdampak langsung situasi pagebluk korona. Mereka kehilangan pekerjaan, dan harus melanjutkan hidup di tengah wabah yang masih berlangsung.

"Semua sudah kita laporkan kepada bupati melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 kabupaten. Permerintah Desa Pranan juga tidak bisa tinggal diam. Dan warga kami juga terbiasa bahu membahu untuk menolong mereka yang kesusahan," kata Kepala Desa Pranan, Sarjanto kepada Media Indonesia, Minggu (19/4).

Menurut dia, warga yang mayoritas petani bersepakat mengumpulkan bahan pangan. Saat ini setidaknya terkumpul 3 ton beras, untuk membantu mereka yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempat kerna terdampak pandemi korona.

Baca Juga: Penyalurkan Sembako ke Warga Terdampak Covid-19 Dimatangkan

Dan dari 1.023 KK warga Desa Pranan juga ada sebagian warga miskin yang perlu dibantu. Pendataan juga sudah dibuat, untuk direncanakan dalam program bantuan sembako, yang alokasi anggarannya berasal dari dana desa.

''Kita siapkan sekitar Rp 70 juta dari dana desa, yang nantinya akan diwujutkan dalam bentuk sembako bagi warga yang memang perlu dibantu karena terkait ketahanan ekonomi diperparah pagebluk korona," imbuhnya.

Sejauh ini, Pemdes Pranan menunggu instruksi dari bupati Sukoharjo, kapan bantuan bisa digelontorkan ke warga terdampak covid 19, dan berapa besar anggaran per KK yang akan diwujudkan dalam bentuk bantuan sembako.

Baca Juga: Dampak Covid-19, ODP Miskin di Klaten Dapat Bantuan Sembako

Selain itu, Pemdes Pranan juga terus mensosialisasikan pentingnya kewaspadaan warga terhadap bahaya oenyebsran covid 19, dan bagaimana warga wajib menjaga kesehatan dengan tetap tinggal di rumah, menjaga jarak, sering cuci tangan, dan bermasker ketik memiliki kepentinha yang urgen keluar rumah.

Sementara disinggung tentang ketahanan pangan, Sarjanto yang masih menjabat koordinator paguyuban petani pengguna air (P3A) Irigasi Dam Colo Timur mengatakan, yakin panenan MT I yang akan berlangsung pekan keempat April, akan sangat membantu ketahanan pangan desa.

''Sejauh pemantauan saya pertanian padi MT I cukup bagus.Ini saya yakini sangat membantu ketahanan pangan.Karena hanya sedikit yang terganggu hama, dan tidak terpengaruh covid 19," pungkas Jigong. (WJ/OL-10).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya