Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Anak Belajar di Rumah Terkendala Infrastruktur Internet

Abdullah Amiruddin Reubee
17/4/2020 08:07
Anak Belajar di Rumah Terkendala Infrastruktur Internet
Seorang siswa di Kabupaten Pidie, Aceh belajar di rumah. Selama ini banyak murid terkendala belajar di rumah karena tidak ada internet.(MI/Abdullah Amiruddin Reubee)

SETELAH pemerintah pusat menetapkan agar seluruh anak sekolah belajar di rumah selama wabah covid-19, ternyata mengundang persoalan baru. Orang tua siswa dan guru mata pelajaran harus mengeluarkan biaya lebih besar lagi untuk menyediakan telepon android dan pembelian paket pulsa internet. Kedua ini merupakan paket wajib yang kini harus dimiliki oleh murid dan guru. Tidak semua orang tua punya uang untuk membeli ponsel android, apalagi banyak warga di Aceh menganggur karena imbas virus korona. Ditambah lagi banyak guru honorer yang belum digaji karena dana BOS sejak Januari hingga sekarang belum juga cair.

"Saya punya anak kelas 12 SMA satu orang, kelas 11 SMA satu orang, dan kelas 8 SMP serta keas 4 SD satu orang. Kedua anak yang SMA punya ponsel android. Llau kedua anak saya SMP dan SD memakai ponsel milik saya. Paket internet harus beli sendiri agar proses belajar bisa lancar. Jadi semakin sulit bagi saya, lebih-lebih saat ujian dalam jam bersamaan, mereka harus bergantian," keluh Abdullah, warga Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (16/4).

Keluhan serupa juga diungkapkan oleh Masykur guru pelajaran agama Islam SMP Negeri Pining, Kabupaten Gayo Lues. Sejak sekola-sekolah libur pada 17 Maret hingga 16 April, murid-muridnya yang tinggal di Kecamatan Pining masih sedikit yang terakses internet. 

"Dari jumlah 9 desa di Kecamatan Pining, hanya empat memiliki jaringan telepon seluler. Kami tidak bisa melakukan lebih banyak lagi. Saya sudah berusaha mengujungi guna mangajar langsung ke rumah-rumah mereka. Namun ini tidak seberapa untuk tercapai target kurikulum," kata Masykur.

baca juga: 65 Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah Jadi Rujukan Covid-19

Pengamat masalah pendidikan dan sosial rumah tangga Aceh, Nurbaiti mengatakan dengan kebijakan merumahkan anak-anak sekolah membuat mereka jenuh dan stres karena monoton. Terlebih mereka tidak bisa belajar maksimal lantaran infrastruktur pendidikan daring tidak memadai. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik