Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Wartawan di Sikka Diedukasi Tentang Wabah Virus Korona

Alexnder P. Taum
15/4/2020 10:16
Wartawan di Sikka Diedukasi Tentang Wabah Virus Korona
Wartawan di Kabupaten Sikka diedukasi tentang covid-19 oleh Satgas Covid-19 Sikka, dr. Clara Francis, Rabu (15/4).(MI/Alexander P. Taum)

SEDIKITNYA 25 wartawan yang bertugas di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dibekali pengetahuan tentang virus korona dan bagaimana peran pers dalam mengedukasi masyarakat dalam situasi pandemik korona (covid-19). 

Pengetahuan yang mumpuni dapat menjadi bekal pengetahuan saat wartawan memberitakan tentang wabah virus korona.

Kegiatan edukasi tentang korona ini diberikan oleh Satgas Covid-19 Sikka, dr. Clara Francis di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Rabu (15/4).

Dr. Clara Francis mengatakan, kinerja wartawan dalam situasi korona ini sama pentingnya dengan tenaga medis.

"Kita tahu, wartawan menjadi pilar yang amat penting untuk menyampaikan informasi yang penting kepada masyarakat, dalam situasi korona yang sedang mewabah secara global. Pemberitaan yang akurat dan edukatif sangat dibutuhkan agar masyarakat tidak panik," ungkap dr. Clara Francis.

Dirinya menyampaikan, ketika wartawan memberikan informasi kepada publik, pers harus memiliki pemahaman yang sama dengan tim medis, sehingga masyarakat juga mengerti  tentang virus korona. Terutama bagi mereka yang dikarantina karena baru datang di Sikka dari daerah yang terpapar virus korona.

"Saat ini sudah ada stigma dan diskriminasi bagi warga yang dikarantina bahkan ada juga yang mengusir pemudik yang kembali ke kampung halamannya. Ini yang menjadi penting bagi teman-teman wartawan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pemberitaannya," terang dr. Clara Francis.

Dikatakan, selama ini sudah ada stigma negatif bagi pelaku perjalanan dalam pantauan atau mereka yang baru datang. Akibat stigma negatif itu, orang yang baru datang itu akanmenyembunyikan keluhan yang dialaminya. 

Baca juga: PDP Sembuh di NTT Bertambah Jadi 10 Orang

Misalnya, kata Clara sapaan akrabnya, mereka yang pernah kontak dengan pasien Covid-19 atau sakit yang dialaminya, dia tidak akan berkata jujur karena takut akan dirundung (di-bully).

"Di sinilah peran teman-teman wartawan. Melalui pemberitaannya kepada masyarakat sehingga warga yang baru datang tidak ada yang dikucilkan lagi," ujar dokter Clara.

Selain itu, ungkap Clara, tentang karantina sebenarnya harus disampaikan teman-teman wartawan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat melakukan karantina yang benar di rumah.

"Karantina mandiri itu masyarakat tidak boleh kemana-mana dan tidak boleh kontak dengan siapa-siapa. Itulah fungsi edukasi yang diberikan teman-teman wartawan kepada masyarakat," paparnya.

Selain itu, ucapnya, wartawan ini sebagai ujung tombak dalam pemberitaaan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya mencegah virus corona.

"Kita  ingin semua lapisan masyarakat, mendapat informasi yang benar dan akurat dari teman-teman wartawan yang memberitakan. Ini yang kita ingin satu pemahaman dengan dunia medis," tutupnya. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya