Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Satu Lagi Pasien PDP di Manggarai Barat Meninggal

John Lewar
07/4/2020 08:12
Satu Lagi Pasien PDP di Manggarai Barat Meninggal
Ilustrasi pasien covid-19(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

BERTAMBAH  satu lagi pasien dalam pengawasan (PDP) di kabupaten Manggarai Barat NTT meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam, Senin (6/4) pukul 02.00 Wita. Sebelumnya seorang PDP berinisial SS asal Kecamatan Kuwut Barat juga meninggal dunia di ruangan isolasi RSUD Komodo pada 28 Maret lalu. Pasien berinsial INW, 83 merupakan PDP asal Dompu Tente, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang meninggal di RS Siloam, tinggal di Serenaru, Kelurahan Wae Kelambuk, Manggarai Barat.

Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula membenarkan hal itu saat dihubungi Media Indonesi Selasa (7/4).

"Meninggal tadi malam atau dini hari di RS Siloam. Berdasarkan pemeriksaan RS Siloam ODP itu sudah PDP," terang Dula dalam pesannya melalui WhatsApp.

Dula menjelaskan proses penguburan PDP tersebut dilakukan sesuai protap atau SOP PDP.

"Sudah dilakukan penguburan secara protap atau SOP PDP. Perlakuan kepada jenazah juga ikut SOP dan protap Covid-19," ucap Dula yang sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Mabar.

"Semua dilakukan atas petunjuk negara dan agar tidak terjangkit kepada orang lain. Bahkan rumah tempat alm tinggal harus diisolasi di bawah pengawasan khusus," lanjut Dula.

Bupati Dula juga belum bisa memastikan apakah pasien PDP itu masuk dalam daftar tertular virus korona atau tidak karena Manggarai Barat belum memiliki alat khusus pemeriksaan sampel darah bagi pasien korona. Jenazah PDP dimakamkan pukul 17.00 Wita kemarin di tanah milik Pemda yang berlokasi di Manjarite.

Amor Johanes pemerhati sosial meminta pemprov dan pemkab untuk memiliki alat yang bisa mendeteksi darah pasien tersebut positif korona atau tidak. Sehingga status penyakit pasien itu jelas. 

baca juga: Antisipasi Banjir, Pintu Air Bendungan Bili-bili Dibuka

"Untuk tes sampel darah saja masih harus dikirim ke daerah lain. Ini yang aneh sehingga membuat masyarakat semakin takut. Terlebih setiap pemakaman orang meskipun bukan berpenyakit korona, harus diperlakukan seperti protap Covid-19. Yang harus diperhatikan adalah hak status sosial pasien dan keluarga," tegasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya