Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SITUASI di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, sudah kembali kondusif setelah terjadi kericuhan kemarin siang.
Dalam kericuhan itu sejumlah ruangan dirusak dan dibakar warga binaan. Akibatnya, 314 dari 410 warga binaan penghuni rutan itu terpaksa diungsikan ke Kantor Polres Tanah Karo.
"Situasi saat ini sudah terkendali. Tindakan yang telah dilakukan dengan pengamanan lingkungan rutan oleh personel Polri di-backup TNI," ujar Kabid Humas Polda Sumatra Utara Kombes Tatan Dirja.
"Tak ada korban jiwa dan luka. Napi juga tidak ada yang kabur," imbuhnya.
Kapolda Sumatra Utara Irjen Martuani Sormin mengatakan kericuhan dipicu kondisi rutan yang sudah kelebihan penghuni. Petugas gabungan bergerak cepat untuk mengendalikan kerusuh-an agar tidak meluas.
"Ya, ada rusuh karena rutan kelebihan penghuni sehingga warga binaan marah," ujar Martuani, kemarin.
Rutan Kabanjahe yang berkapasitas 145 orang diisi 410 napi, terdiri atas 380 laki-laki dan 30 perempuan.
Sumber: NRC
Namun, Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengungkapkan kericuhan itu dipicu provokasi empat warga binaan yang sehari sebelumnya dikembalikan ke rutan setelah menjalani pemeriksaan dan ditahan di Polres Tanah Karo. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka setelah ditemukan 30 gram sabu saat penggeledahan di sel tahanan, Rabu (8/1).
Keempat napi itu, kata Rika, memprovokasi napi lain untuk menentang penggeledahan.
"Mereka berteriak-teriak dari dalam blok kamar hunian. Mereka menolak kegiatan penggeledahan untuk mencegah narkoba beredar di dalam rutan," jelasnya.
Petugas Rutan Kabanjahe yang berada di lokasi mencoba menenangkan. Namun, para warga binaan itu justru menyerang petugas. Kericuh-an pun tak terelakkan. Para napi dan tahanan penghuni rutan kemudian bergerak ke depan arah gedung perkantoran dan membakar fasilitas tersebut.
"Terpantau ruangan yang terbakar ialah ruang pelayanan tahanan dan ruang staf pengamanan," ujar Rika. (PS/YP/Dhk/X-10)
Pelayanan malam hari akan digelar di Medan, Lubukpakam, Binjai, Kisaran dan Pematangsiantar. Titik lainnya mencakup Simalungun, Rantauparapat, Kabanjahe, Sei Rampah, dan Tebing Tinggi
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Melalui Gerakan Sejuta Kotak Umat tersebut, masyarakat memproduksi pupuk organik secara komunal.
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Titik peluncuran, jelasnya lagi, akan dipusatkan di Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Suka Maju, dengan nama koperasi percontohan KMP Sukamaju.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
ANGOLA tengah menghadapi krisis ekonomi dan keamanan yang serius. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, kini berubah menjadi kerusuhan massal
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved