Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEKOLAH Menengah Atas Frateran Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengutus 9 siswa berprestasi untuk belajar ke Jepang, Amerika Serikat dan Italia.
Ke 9 siswa berprestasi itu dikirim untuk belajar bersama para pelajar di Negara-Negara tujuan selama 6 bulan hingga 1 tahun melalui seleksi ketat. Merekapun menjadi duta muda Indonesia.
Kepala sekolah SMA Frateran Maumere Frater M. Dominikus,BHK, kepada Media Indonesia, Sabtu (9/11), menjelaskan, pengiriman siswa untuk belajar ke Luar Negeri itu melalui program Youth Exchange and Study (YES) dam American Field Service (AFS-intercultural program).
Frater menjelaskan, program American Field Service (AFS-intercultural program), bertujuan mencipatakan perdamaian dunia melalui pemahaman antarbudaya tanpa membedakan agama, ras, pendidikan, latar belakang sosial dan ekonomi.
“Setiap tahun kami mengirimkan siswa terbaik yang berminat dan memenuhi persyaratan serta tidak mempertimbangkan perbedaan agama, ras, suku atau latar belakang sosial ekonomi ke luar negeri untuk menjadi Duta Muda Indonesia. Duta Muda Indonesia itu sedapat mungkin mencipatakan perdamaian dunia melalui pemahaman antarbudaya,” ujar Frater.
Baca juga : Rumah Tidak Layak Huni di NTT Sumbang Angka Kemiskinan Tertinggi
Ia menjelaskan, para siswa terbaiknya itu dibekali dari sekolah berupa pegetahuan tentang budaya daerah tidak hanya dari Maumere, kabupaten Sikka saja, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia, untuk diperkenalkan kepada teman-temannya dari negara lain.
Staf Humas SMAK Frateran Maumere, Kristoforus Igo menjelaskan, Pengiriman 9 Siswa berprestasi yang lolos seleksi baik dari tingkat Sekolah hingga ke Konsulat Jenderal AS.
Menurutnya, SMA Frateran telah menjalin kerja sama dengan Konjen AS untuk melaksanakan pengiriman siswa tersebut.
“Kalau dalam tahun ini tidak ada, hanya ada peserta didik yang studi di Amerika selama 1 tahun, sekarang ada di Jepang 7 orang siswa, Italia 1 orang. Sedangkan Satu orang baru pulang bulan juli kemarin, karena mengikuti program pertukaran pelajar di tahun sebelumnya,” ujar Kristoforus.
Ketujuh siswi SMA Frateran Maumere yang bertolak ke Jepang imengikuti program Pertukaran Pelajar Tingkat Asia Kakehashi Project. Mereka bertolak ke Negeri Sakura pada 3 Agustus 2019, dan pada Maret 2020 kembali ke Indonesia.
Kepada Media Indonesia, LING LAY, Siswi SMAK Frateran Maumere yang sedang mengikuti Pertukaran Pelajar di Toyohashi, Aichi, Jepang mengabarkan keberadaannya setelah 3 bulan berada di Jepang.
Sekitar dua minggu lalu ia mengikuti kegiatan Toyohashi Internasional Festival di daerah penempatannya.. Festival ini diadakan setiap tahun dan semua masyarakat ikut berpartisipasi dengan menggunakan yukata.
Baca juga : Harga Cengkeh di Nagekeo Diatur Tengkulak, Dua Nyawa Melayang
“Sebagai exchenge student saya juga mengikuti kegiatan ini menggunakan yukata bersama teman-teman exchange yang lainnya. Ada 4 AFS student di daerah Toyohashi, yaitu saya, dan teman-teman dari negara Norwegia, Austria dan Prancis. Saya sangat senang bisa diberikan kesempatan seperti ini,” ujarnya.
Tania Gadi Djou, Siswi SMAK Frateran Maumere mengabarkan bahwa sudah hampir 2 bulan Ia berada di Negeri Pizza, mengikuti Pertukaran Pelajar AFS selama 1 tahun. Banyak pengalaman indah yang didapatkan.
Pada tanggal 18-21 oktober lalu, Tania mengikuti camp di sarachen. "Semua exchange student yang ada di Sicily berkumpul disitu. Kami menyanyi, menari, diskusi, semuanya sama sama," ujarnya.
Sedangkan Petra Gani, Siswi MAK Frateran Maumere yang sedang mengikuti program pertukaran Pelajar YES di Ohio, Columbus, AS, membagikan pengalaman perjalanan nya ke Negeri Donald Trump itu.
“Tanggal 21 dan 22 September yang lalu, saya bersama Host Family pergi ke Nashville,Tennessee untuk pilgrimage music and culture festival. Festival ini sangat keren dan menyenangkan. Perjalanan sekitar 7 jam. Di Nashville,Tennessee saya bisa lihat gunung dan bukit bukit. Seperti di Indonesia rasanya. Menyenangkan sekali,” ujar Petra Gani melalui pesan singkatnya kepada Media Indonesia. (OL-7)
Posisi Indonesia sangat strategis bagi Tiongkok sebagai penyeimbang khususnya di kawasan Asia Tenggara.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Kasus kematian tragis Zara Qairina Mahathir, pelajar berusia 13 tahun dari SMKA Tun Datu Mustapha, Sabah, Malaysia, telah mengguncang perhatian publik.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilaksanakan secara gratis.
Green Innovation Camp 2025, kompetisi karya inovasi lingkungan bagi pelajar, sukses diselenggarakan.
Kecelakaan antara truk boks dengan sepeda motor itu menewaskan pelajar berusia 15 tahun dan melukai pengendara motornya.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Program pertukaran pelajar ini menjadi kesempatan emas bagi 79 siswa-siswi berbakat untuk menjadi warga dunia yang tangguh dan berdaya saing global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved