PENYIDIK Satuan Reskrim Polres Jayawijaya menetapkan enam tersangka baru terkait dengan kerusuhan di Wamena. Tiga tersangka berperan sebagai provokator dalam kerusuh-an tersebut. Total tersangka kini menjadi 13 orang.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan penetapan itu berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan tujuh tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Dari enam tersangka baru, tiga masih dalam pencarian dan mereka berperan menghasut pelajar,” ujarnya di Jayapura, kemarin.
Dari 13 tersangka, kata Kamal, beberapa orang berstatus sebagai pelajar. Para tersangka dikenai Pasal 187 KUHP tentang pembakaran, Pasal 170 KUHP tentang perusakan terhadap orang maupun barang secara bersama-sama di muka umum, dan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan melakukan tindak pidana.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan pejabat setempat kemarin berkeliling Kota Wamena untuk memastikan situasi keamanan. Mereka antara lain mengunjungi posko pengungsian di Ilaga dan bertemu masyarakat Nduga. Rombongan kemudian mendatangi sejumlah sekolah serta Pasar Sinakma.
“Sekolah sudah beberapa yang melayani. Para guru sudah mulai pulih, baik pikiran maupun perasaannya dari rasa takut. Di pasar, saya bertemu dengan pedagang. Semua dalam kondisi sudah baik dan kondusif,” kata Kapolda.
PT PLN kemarin juga mengklaim telah merampungkan pemulihan jaringan yang rusak. “Sebanyak 142 gardu, 180 jaringan tegangan menengah, dan 336 jaringan tegangan rendah telah beroperasi kembali,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Ari Dartomo melalui keterangan resmi.
Meski demikian, ada sekitar 1.000 dari 21.800 pelanggan di Wamena yang belum kembali mendapat layanan listrik karena bangunan yang mengalami kerusakan berat.
Perihal pengungsi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan jumlah total warga perantau di Wamena asal Jawa Timur yang telah tiba di kampung halaman mereka mencapai 472 jiwa.
Di Sumatra Barat, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pesisir Selatan Evafauza Yuliasman Mansarin menyebut pihaknya akan mempermudah pengurusan dokumen kependudukan dan administrasi bagi warga Pesisir Selatan yang jadi korban kerusuhan Wamena. (MC/YH/FL/Pra/Fer/X-11)