Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kondisi Udara Membaik di Kabupaten Pelalawan

Ferdian Ananda Majni
02/10/2019 20:31
Kondisi Udara Membaik di Kabupaten Pelalawan
Persiapan operasi hujan buatan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, beberapa waktu lalu.(ANTARA/Rony Muharrman)

KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Riau, Hadi Penandio, mengatakan dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Pelalawan, Riau tidak terpantau lagi hotspot dan firespot yang diterima dari BMKG setempat.

"Hasil laporan dari teman-teman seluruh wilayah kecamatan, baik dari camat, polsek, koramil, untuk semua area yang kemarin terjadi karhutla, hari ini sudah clear semua," kata Hadi di Kantor Desa Kiyap Jaya, Pelalawan, Rabu (2/10).

Dia menjelaskan, pihaknya dan tim satgas gabungan telah melakukan penanganan Karthula secara maksimal sejak beberapa pekan lalu. Bahkan mereka terus bersiaga dalam situasi udara yang mulai membaik.

"Upaya-upaya maksimal dari tim satgas gabungan kabupaten Pelalawan, khususnya yang ada di kecamatan, baik TNI-Polri, masyarakat sehingga Alhamdulillah pada hari ini sudah tidak terpantau lagi, udara ya sudah cerah dan tidak ada kabut asap lagi," sebutnya.

Baca juga: Segarnya Riau tanpa Asap

Dia menambahkan, kondisi udara tanpa kabut asap dari karhutla telah berlangsung selama sepekan. Apalagi setelah hujan mengguyur kawasan itu, titik api juga menghilang. "Hujan kurang lebih seminggu lalu, di beberapa tempat dan TKP yang terbakar sudah turun hujan, yang sedang pendinginan. Alhamdulillah," paparnya.

Meskipun demikian, Kabupaten Pelalawan masih status siaga darurat Karthula hingga 30 Oktober. Oleh karena itu, semua tim satgas terus melakukan patroli di sejumlah titik rawan timbulnya kembali titik api hingga kebakaran. "Kita imbau kepada Masyarakat, dari Pak Bupati, dan menyampaikan maklumat Kapolda, kita harap juga pemerintah desa melakukan imbaunya melalui tokoh-tokoh agama, masyarakat dan rumah ibadah. Kita juga imbau dunia usaha untuk bisa melakukan kanal bloking dan embung," pungkasnya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya