Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Polisi Saat Liput Demo Mahasiswa

Lina Herlina
24/9/2019 19:10
Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Polisi Saat Liput Demo Mahasiswa
Polisi Serang Jurnalis Saat Protes Pemukulan Mahasiswa(MI/Lina Herlina)

SEORANG jurnalis Kantor Berita Nasional Antara, di Makassar, Sulawesi Selatan, Muhammad Darwin Fathir, mengalami luka sobek di kepala usai dikeroyok aparat kepolisian saat meliput unjuk rasa gabungan mahasiswa yang menolak RUU KPK dan RKUHP di halaman DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (24/9).

Sebelum pengeroyokan oleh aparat, Darwin sempat memprotes aparat kepolisian yang memukul pengunjuk rasa saat unjuk aksi demonstrasi itu mulai rusuh. Saat itu, sejumlah aparat kepolisian yang berseragam lengkap itu malah berbalik mengeroyok Darwin.

Padahal, sekumpulan aparat itu sidah dihentikan oleh Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Harahap, yang berada tidak jauh dari lokasi dan berusaha melerai.

"Sudah, wartawan itu, cukup-cukup," teriaknya, yang tidak diindahkan.

Akibatnya, kepala Darwin sebelah kanam mengalami luka sobek, dan saat ini sudah menjalani perawatan di Rumah sakit Awal Bros Makassar.


Baca juga: 8 Orang Asal Pesisir Selatan Meninggal dalam Kerusuhan Wamena


Selain Darwin, jurnalis laman berita daring inikata.com bernama Saiful juga dikeroyok, dan mengalami luka di bawah mata sebelah kiri, saat hendak mengambil gambar aksi.

Menangapi hal itu, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, meminta maaf atas adanya korban yang jatuh baik dari pihak mana pun, termasuk jurnalis.

"Jurnalis atau siapa pun korbannya, minta maaf. Tapi yang jelas itu sakit, kita akan rawat," katanya, Selasa (24/9).

Terkait tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian yang mengawal aksi, Mas Guntur mengaku akan melakukan evaluasi dan menyelidiki anggota tersebut berada di posisi mana saat aksi.

"Kelihatannya bukan personel dari Polrestabes Makassar atau Polda Sulsel. Sepertinya, back up dari Polres luar Makassar sehingga mungkin belum terbiasa menghadapi massa, sehingga timbul emosional. Jadi gampang kita identifikasi. Mudah-mudahan segera diketahui dan ditindaklanjuti," kata Mas Guntur yang belum sebulan menjabat sebagai Kapolda Sulsel. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya