Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

NU Malang Putuskan Usung Cabup di Pilkada 2020

Bagus Suryo
17/9/2019 10:20
NU Malang Putuskan Usung Cabup di Pilkada 2020
Ilustrasi(MI/Benny Bastiandy )

PENGURUS Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, Jawa Timur, memutuskan mengusung calon bupati (cabup) dalam pemilihan umum kepala daerah 2020.

"Sudah diputuskan dalam rapat di Krapyak, Kepanjen, NU mendukung N1 (bupati)," tegas Ketua PCNU Kabupaten Malang Umar Usman kepada Media Indonesia, Selasa (17/9).

Bagi warga NU, lanjutnya, sudah saatnya membangun Kabupaten Malang lebih baik. Ia berniat memperbaiki indeks pembangunan manusia. Sebab kendati potensi pertanian dan pariwisata sangat besar, justru warganya banyak yang miskin.

"Kami prihatin, Kabupaten Malang sekarang malah tertinggal. Indeks pembangunan manusianya rendah pada posisi tidak terlalu membanggakan," katanya.

Imbas dari pembangunan yang belum begitu berhasil itu dampaknya signifikan pada 1,5 juta warga NU, kebanyakan belum  sejahtera.

"0Sentuhan pembangunan kurang maksimal yang terimbas warga NU. Banyak warga bekerja, tapi belum sejahtera," ungkapnya.

Bahkan korupsi malah merajalela. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut Bupati Malang Rendra Kresna dalam kasus suap, lalu majelis hakim Tipikor menjatuhi hukuman selama 6 tahun penjara.

"Jika pemerintah terbelit pada kasus korupsi, dampaknya cukup besar selain merugikan, kemajuan pembangunan tidak maksimal," tuturnya.

Karena itu NU daerah setempat menginginkan negara harus hadir untuk menyejahterakan rakyatnya, mewujudkan pemerintahan yang bersih. Adapun tiket untuk maju Pilkada 2020 diusahakan melalui PDIP. Selain Umar, warga NU lainnya yang mencalonkan ialah Rektor Universitas Islam Raden Rahmat, Hasan Abadi.

baca juga: 14 Kecamatan di Lamongan Krisis Air Bersih

"Keputusan PCNU secara resmi maju Pilkada mengacu spirit Pilgub. Berkeinginan menyatukan nasionalis-religius," pungkasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya