Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

BRG Ajarkan Petani Buka Lahan Tanpa Membakar

Denny Susanto
20/8/2019 11:40
BRG Ajarkan Petani Buka Lahan Tanpa Membakar
Petani sedang belajar mengelola lahan gambut tanpa membakar.(MI/Denny Susanto )

BADAN Restorasi Gambut (BRG) menggelar Sekolah Lapang bagi petani yang berada di kawasan sekitar gambut di Kalimantan Selatan. Sekolah lapang ini menitikberatkan sosialisasi dan pengajaran teknik pengolahan lahan pertanian tanpa membakar. Sekolah lapang ini ditujukan bagi petani dari beberapa desa kawasan gambut seperti Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala. Kegiatan dipusatkan di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, selama empat hari Senin-Kamis (19-22/8).

Staf Kedeputian Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut, Deady Efnidawsty  mengatakan, sekolah lapang ini titik beratnya adalah pengolahan lahan tanpa bakar karena cara itu masih menjadi tradisi banyak petani di Indonesia. Padahal kondisi lahan gambut sangat rentan terbakar.  

"Kegiatan pembersihan lahan dengan cara pembakaran, berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan," ujarnya, Selasa (20/8).

Menurutnya kebiasaan sebagian petani melakukan pengolahan lahan pertanian dengan cara dibakar agar lahan menjadi subur bisa ditinggalkan. Sebab ada alternatif atau cara lain tanpa harus melakukan pembakaran. Para peserta sekolah lapang selain diberikan sosialisasi bagaimana mengolah lahan pertanian tanpa membakar, juga diberikan cara pembuatan pupuk organik dan cara pemasaran hasil pertanian.

"Peserta sekolah lapang juga diharapkan dapat menjadi contoh agar petani lain bisa meniru teknik pengolahan lahan tanpa membakar. Dan ilmu yang sudah mereka pelajari di sekolah lapang," ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Desa Dandan Jaya, Sodikun sangat senang dengan adanya kegiatan sekolah lapang yang digelar BRG ini.

"Sekolah lapang ini memberikan manfaat yang banyak bagi petani, selain tentang manajemen pertanian juga upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan melalui pengolahan lahan pertanian tanpa membakar," ujarnya.

baca juga: Ada Dugaan KPID Jawa Tengan Jual Izin Penyiaran

Dalam sekolah lapang, petani diperkenalkan tentang pertanian terpadu di lahan gambut, mulai persiapan lahan pengolaahn pupuk, sampai pascapanen, termasuk pemberantasan hama dan sebagainya. Pembakaran bukan satu-satunya cara untuk menyuburkan tanah. Namun sudah ada pupuk cair yang proses pembuatannya sangat murah dan terbukti efektif meningkatkan kadar PH tanah asam dari 2-3 menjadi 6-7. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya