Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TAHUN 2019 merupakan tahun yang sulit bagi petani jeruk di Banyuwangi. Pasalnya harga jeruk yang mereka tanam terus mengalami penurunan. Penurunan harga jeruk tersebut mengakibatkan banyak petani yang sengaja melakukan pemusnahan pohon jeruk milik mereka. Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi ada 5 kecamatan yang menanam pohon jeruk diantaranya yaitu Kecamatan Tegaldlimo, Purwoharjo, Bangorjo, Siliragung, dan Cluring.
Salah satu petani jeruk, Sigit Wahyudi mengukapkan tiap ia melakukan panen, harga jeruk yang ia panen selalu turun.
"Saya tidak tau kenapa tiap kali saya panen harga jeruk selalu turun. Padahal di Banyuwangi banyak petani yang menanam buah jeruk," kata Sigit, petani asal Kecamatan Tegaldlimo kepada Media Indonesia, Rabu (10/7).
Hingga sekarang harga jeruk di tingkat petani berkisar Rp2.500 sampai dengan Rp3.000 per kg. Sedangkan harga jeruk di pedagang dijual dengan harga Rp5.000 per kg.
"Harga jeruk di tingkat petani begitu memprihatinkan. Tidak sebanding dengan harga obat dan pupuk. Sungguh tidak sebanding dengan hasil perawatan," kata Sigit.
Ia berharap harga jeruk di tingkat petani bisa normal kembali yaitu Rp6 ribu per kg.
Khoiri dari Bidang Perkebunan dan Hortikulura Dinas Pertanian Banyuwangi menjelaskan harga jeruk turun karena faktor over produksi.
baca juga: PPDB Jateng Coret 446 Pengguna Surat Domisili
"Karena memang buah jeruk sudah tiga tahun ini over produksi. Sebenarnya yang menanam pohon jeruk ini, tidak hanya di Jawa seperti Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. Akan tetapi di luar Jawa seperti Kalimantan dan Sumatra juga banyak," terang Khoiri.
Data dari Dinas Pertanian Banyuwangi pada 2018, ada sekitar 381.910, 21 ton produksi jeruk sdi Banyuwangi. Kendati demikian Dinas Pertanian Banyuwangi akan mengusahakan supaya harga jeruk di Banyuwangi bisa stabil. (OL-3)
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
Kolaborasi ini membantu pelaku industri dan petani komoditas kopi dan kakao untuk memenuhi poin-poin keberlanjutan agar komoditas dapat diekspor dan diterima pasar global.
PRESIDEN Prabowo Subianto membantah anggapan bahwa ekonomi Indonesia hanya bagus di atas kertas. Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, meresponsnya.
Mengawali tiga bulan pertama di tahun 2025, KAI Logistik telah berhasil mengelola lebih dari 5,8 juta ton barang.
GUBERNUR BI Perry Warjiyo mengungkapkan pergeseran dalam aliran modal asing global. Semula mayoritas investasi terkonsentrasi ke AS, tetapi kini investor mulai beralih ke komoditas emas.
Secara ekologi, hutan bisa menjadi wilayah menjadi resapan air dan memulihkan sumber-sumber air yang selama ini mati, dan memulihkan sumber keragaman hayati.
Rasakan kelezatan mangga! Temukan ragam jenis mangga tropis, dari aromanis hingga manalagi. Info lengkap, rasa unik, dan manfaatnya di sini!
Buah mangga adalah salah satu buah tropis yang tidak hanya lezat tetapi juga penuh dengan manfaat kesehatan. Mangga kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif
Mengonsumsi pepaya sangat baik untuk kesehatan, namun hindari mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan pepaya.
Pepaya adalah sumber bahan gula dan menjadi salah satu limbah buah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bioethanol.
Petani di kawasan Gunung Etna, Sicily, Italia beralih menanam buah eksotis akibat pemanasan global. Naiknya suhu itu membuat kawasan ini mirip daerah tropis.
Ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang guna mencukupi kebutuhan nutrisi guna menjaga produksi ASI yang berkualitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved