Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Kekeringan Ancam Penurunan Produksi Gabah di Provinsi Aceh

Amiruddin Abdullah
04/7/2019 14:47
Kekeringan Ancam Penurunan Produksi Gabah di Provinsi Aceh
Petani dan lahan sawah yang mengering di wilayah Provinsi Aceh.(MI/Amiruddin Abdullah)

Produksi hasil panen padi musim gadu (musim tanam kedua) kali ini atau pada pertengahan dan akhir 2019 di Provinsi Aceh, terancam menurun. Pasalnya sejak sebulan terakhir di wilayah Aceh dilanda kekeringan.

Kemarau juga dikhawatirkan berefek buruk terhadap pertumbuhan tanaman padi. Dengan terganggunya pertumbuhan padi, hasil produksi gabah petani akan berkurang.

Hasil pengamatan Media Indonesia, Kamis (4/7), di wilayah Kabupaten Pidie, sekitar 250 hektare lahan sawah berumur 10 hari hingga 2 bulan mulai kekeringan. Kondisi serupa terlhat di Kecamatan Indrajaya, Delima, Peukan Baro, Mila, Grong-grong, dan kecamatan Pidie.

Sungai Krueng Baro dan Sungai Krueng Reubee yang merupakan dua sumber air untuk ribuan lahan sawah di barat Kabupaten Pidie, sudah mulai mengering. Bahkan sebagian sumur warga sepanjang sungai tersebut telah menghadapi krisis air.

"Belum ada pihak pihak Pemerintah Aceh yang turun ke lokasi. Kalau sudah puso baru ramai-ramai selamatkan muka" tutur Abdullah, petani di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Kamis (4/7).

Di di Kabupaten Aceh Barat, sekitar ratusan hektare lahan sawah juga mengering. Sedikitnya 25 hektare lahan sawah sekarang sedang terjadi krisis sumber air di Desa Pasi Jambu Kecamatan Kaway XVI dan Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan.

Padahal petani setempat telah melakukan berbagai usaha seperti membersihkan saluran air. Tapi karena tidak ada lagi sumbar air, semua upaya mereka tidak berhasil. Bila kondisi ini terus berlanjut dikhawatirkan, akan memengaruh besar terhadap produksi gabah.

"Bahkan bisa berakibat puso. Ini yang tidak diharapkan para petani, karena jangan sampai usaha dan modal yang dikeluarkan merugi" tutur Haiqal, pemerhati masalah sosial dan pertanian di Aceh.

Kondisi serupa juga terjadi Kabupaten Aceh Barat Daya. Petani di Kecamatan Tangan-Tangan pada musim tanam gadu kali ini gagal melakukan penanaman. Pasalnya sejak sebulan terakhir di lokasi setempat tidak turun hujan sehingga krisis sumber air.

Apalagi Sungai Krueng Ie Lhob dan irigasi pengairan Kreung Susoh sekitar dua pekan sudah mengering. Bahkan lebih parah lagi beberapa titik saluran irigasi setempat sudah rusak dan mengalami kebocoran di beberapa titik. (OL-09)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya