Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Warga dan Aparat Usir Penambang Pasir Liar di Bengawan Solo

M Yakub
26/6/2019 17:20
Warga dan Aparat Usir Penambang Pasir Liar di Bengawan Solo
Upaya puluhan aparat gabungan untuk menertibkan penambangan pasir liar di Sungai Bengawan Solo(yakub)

WARGA Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melempari para penambang pasir liar dengan batu, sebagian lagi membawa ketapel. Mereka khawatir kegiatan ilegal itu bisa merusak ekosistem dan lingkungan sekitar. Warga pun lantas melaporkan aksi penambangan yang diduga dilakukan warga Jombang tersebut.

Aparat gabungan Polisi, Satpol dan unsur Forum Pimpinan Kecamatan langsung melakukan penggerebekan pada aktivitas tambang yang meresahkan tersebut. Dalam penggerebekan, petugas gabungan menyita barang bukti berupa jangkar dan alat untuk tambat perahu. Sementara, para pelaku berhasil kabur dengan membawa perahu ke arah perairan Tuban.

"Kami petang kemarin langsung mendatang lokasi Mas tapi para penambang itu kabur," kata Camat Kanor, Bojonegoro, Nanang AS, Rabu (26/6) siang.

Semua barang bukti sitaan diamankan di Polsek Kanor untuk keperluan penyelidikan. Nanang juga meminta pada para warga, jika ditemukan adanya aktivitas penambangan serupa segera melaporkan pada aparat kecamatan.

Baca juga: Masih Ada Penambangan Liar, Bupati Bogor Mengaku Kecolongan

Warga setempat, Yusti, 36, mengeluhkan, aktivitas penambangan yang dilakukan sejumlah warga Jombang itu telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Menurut dia, eksodus penambangan pasir liar oleh warga Jombang dikarenakan di kawasan tambang Sungai Brantas, tempat tinggal penambang, kerap disidak. Aktivitas tambang liar itu meresahkan warga sepanjang bantaran Bengawan Solo.

"Selain merusak lingkungan, penambangan pasir liar juga berpengaruh pada turunnya permukaan sumber air bawah tanah," ungkap Yusti.

Sehingga bisa mengakibatkan potensi kebocoran dari rekahan tanggul sungai cukup besar. Kondisi tersebut memicu debit air pada sumur semakin menurun secara drastis. Bahkan, sejumlah sumur warga juga sudah mengering karena permukaan air Bengawan semakin dalam.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya