Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PASCABANJIR bandang yang merendam puluhan rumah di Kampung Babakan Kondang, Gayonggong, Cibanjaran, Kikisik, Gunung Balong, dan Kikisik Wetan, Desa Sinagar, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya mengakibatkan ratusan siswa pelajar terpaksa diliburkan dan masyarakat lainnya membersihkan lumpur.
"Hujan deras yang terjadi sejak sore sampai malam hari mengakibatkan Sungai Cibanjaran meluap dan mengenangi 35 rumah penduduk berada di Enam Kampung dan dua Desa. Bahkan tembok pembatas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) roboh. Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa meski 10 rumah dalam kondisi rusak ringan," kata, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supriana, Kamis (28/3).
Ria mengatakan hujan deras yang telah terjadi di Kecamatan Sukaratu tersebut menyebabkan genangan air, hingga tanggul penahan Sungai Cibanjaran sepanjang 3 meter jebol. Jebolnya tanggul berdampak pada puluhan rumah yang berada di tiga Kampung dan dua Desa. Banjir luapan Sungai tersebut, membawa material lumpur hingga sampah plastik.
"Banjir yang terjadi disebabkan luapan Sungai Cibanjaran seharusnya aliran sungai mengalir ke arah kanan namun tersendat banyaknya sampah plastik hingga meluap ke arah kiri ke wilayah pemukiman masyarakat di antaranya 10 rumah mengalami rusak," tutur Ria Supriana.
Selain meluapnya Sungai Cibanjaran yang membuat tanggul penahan jebol, kata Ria, terjadi juga pendangkalan berada di sepanjang aliran sungai disebabkan adanya penggalian pasir Galian C berada di wilayah Sukaratu.
Baca juga: Daerah Waspadai Banjir
Menurutnya, banjir yang terjadi itu berdampak pada kerusakan rumah hingga dua bangunan sekolah yakni SD Gunungsari 2 dan SMP Gunung Balong. Sampai sekarang ini air luapan Sungai Cibanjaran belum surut dan sekolah terpaksa diliburkan. Pasalnya, kondisi ruangan kelas sekolah banyak lumpur dan sekarang para petugas berupaya secara bergotong-royong membersihkan lokasi itu.
"Untuk benteng SD Gunungsari 2 mengalami roboh karena tidak kuat menahan beban air yang sangat deras. Kondisi, pada malam hari ketinggian air mencapai 50 centimeter sampai 1,5 meter tetapi sekarang ini air telah surut kembali dan jika hujan turun dipastikan luapan air di Sungai Cibanjaran akan meluap kembali," papar Ria.
Sementara, Kepala Sekolah Dasar Gunungsari 2, Ai Nendah mengatakan hujan deras yang telah terjadi sejak kemarin sore hingga malam telah mengakibatkan 7 ruang tergenang banjir termasuk ruang guru dan perpustakaan. Untuk sekarang ini, semua kursi dan meja terpaksa harus dikeluarkan karena lantai ruang sekolah digenangi lumpur. Menurutnya banjir juga membuat ratusan buku basah.
"Kami terpaksa harus meliburkan siswa untuk belajar di rumahnya masing-masing, karena bangunan sekolah tidak bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Kondisi air dan lumpur masih menggenang seluruh kelas dan kejadian malam ketinggian air juga telah mencapai 50 cm sampai 1,5 meter termasuk banyak kolam dan areal pertanian milik warga rusak," tuturnya. (OL-3)
FORUM Kepala Sekolah SMA Swasta Jabar menilai aturan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi soal rombongan belajar (rombel) menabrak undang-undang (UU).
Sekolah Rakyat dilaksanakan di Gedung BLK Rancamulya. Seluruh fasilitas sudah disediakan pemerintah, mulai dari fasilitas pembelajaran, tempat tinggal, makan dan perlengkapan sekolah.
GUBERNUR Jabar Dedi Mulyadi menjawab keberatan atas kebijakan yang dia ambil di antaranya memperbanyak rombongan belajar yakni 50 siswa dalam satu kelas
HASIL survei yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) usia pertama kali remaja di wilayah Jabar yang terlibat dalam hubungan seksual kini semakin muda.
Kepala PPATK Ivan Yudistiavandana mengungkapkan wilayah paling masih bertansaksi judi online atau judol di Indonesia. Paling tinggj Jawa Barat atau Jabar
PROGRAM kolaboratif renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat (Jabar) resmi dimulai.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BANJIR menerjang permukiman warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok,Jawa Barat, tepatnya di Perumahan Griya Alif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved