Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Hasil Simulasi Pencoblosan Kritis

MI
25/3/2019 09:35
Hasil Simulasi Pencoblosan Kritis
SIMULASI PENCOBLOSAN: Warga menunjukkan jari kelingking yang telah dicelupkan ke tinta seusai menggunakan hak pilihnya saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 di Kota Cimahi, Bandung, Jawa Barat, kemarin. Dalam simulasi tersebut, para p(MI/DEPI GUNAWAN)

RATUSAN calon pemilih mendatangi TPS 21 Kota Cimahi untuk menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2019, kemarin. Mereka akan memilih satu calon wakil rakyat yang duduk di dewan daerah, provinsi dan pusat, serta satu pilihan presiden dalam selembar kertas yang disediakan.

Di TPS 21 yang berlokasi di Kantor Kecamatan Cimahi Tengah ini tercatat ada sebanyak 271 calon pemilih. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pun sudah siap.

Tepat pukul 07.00 WIB saat TPS dibuka, satu per satu pemilih mulai berdatangan ke area TPS, diarahkan ke meja daftar hadir, dan dipersilakan menunggu di kursi yang disediakan.

Salah satu petugas KPPS kemudian memeriksa KTP-E dan formulir C6, apakah sesuai dengan DPT atau tidak. Calon pemilih lalu dipanggil serta diberikan lima lembar surat suara, yakni DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kota, serta pilpres.

Selanjutnya, pemilih diarahkan ke bilik suara oleh petugas KPPS lainnya. Seusai menyalurkan hak pilihnya, pemilih lalu melipat semua surat suara dan memasukannya ke kotak suara sesuai warnanya, yakni abu-abu untuk pilpres, kuning untuk DPR RI, merah untuk DPD RI, biru untuk DPRD provinsi, dan hijau untuk DPRD kota.

Sebelum meninggalkan TPS, pemilih mencelupkan salah satu jari ke tinta sebagai bukti telah mencoblos. Tahapan simulasi Pemilu 2019 di TPS 21 Kota Cimahi pun ditutup tepat pukul 13.00 WIB. Dari 271 orang yang tercatat di DPT, sebanyak 230 orang menyalurkan hak pilihnya di TPS ini.

Setelah simulasi, rata-rata pemilih mengeluhkan banyaknya surat suara yang harus dicoblos, ditambah ukurannya yang besar. Mereka bingung saat hendak mencoblos calon yang dipilihnya.

"Surat suara ada lima jenis berukuran besar. Jadi membingungkan mau pilih calon yang mana," kata Iceu, 56. Senada dengan disampaikan Feri, 28, yang mengaku butuh waktu hingga 10 menit saat di bilik suara. "Lebih gede surat suara daripada bilik suara. Jadi, kerahasiaan saat pencoblosan juga belum tentu terjamin. Beda dengan surat suara pilpres yang ukurannya lebih kecil," ujar Feri.

Baca Juga : Hasil Simulasi di Cianjur, Pelipatan Kembali Surat Suara Sulit

Simulasi pemungutan suara juga diselenggarakan KPU Cianjur, kemarin. Keluhan ukuran empat jenis surat suara menjadi kendala bagi pemilih dalam proses pelipatannya. "Hasil simulasi kami contoh pertama Plt bupati, itu terkendala saat melipat surat suara yang lebar. Ada lima lipatan kan untuk caleg. Itu tampaknya yang akan jadi kesulitan untuk melipat secara benar," terang Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Hilman Wahyudi, di sela-sela simulasi di TPS 25, lapangan MAN Cianjur, Kelurahan Sawahgede.

Dikatakan rata-rata setiap pemilih butuh waktu sekitar 4 menit dari mulai pendaftaran hingga memasukkan surat suara ke kotak suara. Jika menghitung waktu pemungutan suara yang dimulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB, dengan rata-rata waktu 4 menit per pemilih dirasa akan mencukupi. "Namun, kalau dengan proses penghitungan surat suara, diprediksi berlangsung hingga tengah malam," ujar Hilman. (DG/BB/UL/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya