Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ma'ruf Amin: Cinta Jokowi pada Ulama tak Sebatas Daun Salam

Cikwan Suwandi
03/3/2019 14:15
Ma'ruf Amin: Cinta Jokowi pada Ulama tak Sebatas Daun Salam
(MI/Cikwan)

CALON Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengingatkan ribuan santri Nahdlatul Ulama (NU) di Karawang, Jawa Barat, soal kecintaan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo kepada ulama.

Di acara Karawang Bershalawat, Ma'ruf menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang tidak menilai ulama sebatas daun salam. Selama ini, kata Ma'ruf, Jokowi kerap disebut membenci ulama. Hal itu ditegaskan mantan Rais Aam PBNU sebagai pernyataan bohong.

"Kita tahu kalau pemilihan presiden, legislatif, gubernur dan bupati, para calon pasti akan datang ke ulama. Kemudian setelah terpilih, mereka melupakan ulama," ujar Ma'ruf Amin di Parkiran Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (2/3).

"Ibarat kalau masak itu menggunakan daun salam, setelah masakannya jadi, daun salam itu dibuang. Karena daun salam hanya berfungsi sebagai pewangi. Beda dengan Jokowi, ia tetap ingat ulama. Ulama tidak dianggap hanya sebagai pewangi atau daun salam," sambungnya.

Baca juga: Ma’ruf Amin Buktikan Jokowi Cinta Ulama

Selama ini, Joko Widodo selalu memberikan kebijakan yang pro terhadap santri, pesantren dan ulama. Hal itu terbukti dari pilihan mantan Gubernur DKI Jakarta menjadikan Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.

"Jika tidak pro terhadap ulama, tidak mungkin saya ini dipilihnya untuk menjadi Cawapres. Saya mau juga karena diminta dan desakan oleh para ulama," tuturnya.

Jika memang Jokowi antiulama, lanjut Ma'ruf, tidak mungkin memilih wakil dari kalangan ulama. Ia pun menyinggung puisi yang dilontarkan oleh Neno Warisman yang mengandaikan pilpres seperti perang badar.

"Menurut saya itu merupakan pemikiran yang salah," ungkapnya.

Indonesia pun akan terus bersatu, dan Ma'ruf memastikan santri NU berada di garis depan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Tanah Air.

"Masa dikatakan mau punah. Emangnya Indonesia ini binatang. Sebelum merdeka, NU sudah menyatakan siap menjaga NKRI. Siapapun yang mengancam, santri NU siap untuk menjaganya," pungkas Ma'ruf Amin.

Sejumlah ulama dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana pun hadir dalam Karawang Bershalawat. Usai memberikan pidato, sekitar pukul 23.00 WIB, Ma'ruf Amin meninggalkan Karawang.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya