Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Setelah Tsunami Datanglah Banjir

Wibowo Sangkala
26/12/2018 16:20
Setelah Tsunami Datanglah Banjir
(dok.mi)

BENCANA  datang lagi. Belum selesai trauma dan recovery tsunami yang terjadi Sabtu (22/12) lalu, kini masyarakat Banten harus menghadapi bencana banjir, Rabu (26/12)

Hujan yang mengguyur sejak tadi malam, membuat sejumlah wilayah di Banten terendam banjir. Banjir merendam dua wilayah di Banten, yakni Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Di Kabupaten Pandeglang, banjir merendam dua desa di Kecamatan Labuan, yakni Desa Lebak Tanjung dan Desa Labuan. Kondisi terparah terjadi di Desa Lebak Tanjung, yang ketinggian airnya mencapai satu meter lebih.

Di Kabupaten Serang, banjir merendam dua kecamatan, Kecamatan Padarincang dan Kecamatan Cinangka. Di Kecamatan Padarincang, banjir melanda Desa Citasuk, Desa Batukuwung. Sementara di Kecamatan Cinangka, banjir menggenangi Desa Rancasanggal.

Warga yang menjadi korban banjir telah diungsikan ke tempat yang lebih amanyang tidak jauh dari desa mereka.

Sarkawi, 48 tahun, warga Desa Citasuk mengatakan curah hujan yang cukup tinggi sejak malam tadi hingg siang ini membuat rumah terendam banjir hingga satu meter. Namun Sarkawi tidak heran karena tempat tinggalnya merupakan daerah langganan banjir. 

"Kalau musim hujan begini, di sini pasti banjir karena datarannya rendah," ujar Sarkawi.

 

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Ina Tews Diujicoba, Berfungsi Normal

 

Lain halnya dengan Mukson, 36, warga Labuan. Menurut Mukson, warga Labuan umumnya waspada dan siaga dengan tsunami susulan. Sebelumnya, Kecamatan Labuan adalah salah satu wilayah yang terpapar tsunami Selat Sunda. Warga pun dihantui dengan adanya tsunami susulan. 

"Kami di sini sebenarnya mewaspadai tsunami susulan karena banyak sekali informasi adanya tsunami susulan yang membuat warga cemas," ungkap Mukson.

Mukson dan warga Labuan lainnya mengkhawatirkan adanya tsunami susulan dibanding banjir sekarang melanda tempat mereka. 

"Sebenarnya yang ditakutkan warga bukan banjir ini, tapi tsunami susulan," tambah Mukson.

Selain merendam rumah warga, banjir juga memutuskan sebuah jalan antar desa di Kacamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang dan memutuskan jembatan di Cimarga karena longsor.

Petugas Pusat Operasi BPBD Kabupaten Serang, Joni E Wangga, mengatakan seluruh warga telah dievakuasi dengan menggunakan perahu karet. Mereka kini berada di tempat pengungsian yang tidak jauh dari desa mereka.

"Korban banjir telah dievakuasi ke tempat aman dan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini," ujar Joni.

Namun BPBD Kabupaten Serang belum mendata jumlah rumah warga yang terendam banjir. 

"Belum, belum ada. Petugas sedang mendata jumlah rumah yang terendam banjir," ungkap Joni. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya