Kepala BMKG Luruskan Pernyataan Soal Tsunami: Itu Skema Terburuk

Anggi Tondi Martaon
01/12/2021 18:15
Kepala BMKG Luruskan Pernyataan Soal Tsunami: Itu Skema Terburuk
Petugas BMKG mengamati pergerakan sikon tropis Paddy di Samudera Hindia melalui citra satelit Himawari di BMKG Karangploso, Malang.(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO)

KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meluruskan pernyataan terkait potensi tsunami di Cilegon, Banten. Menurut dia, informasi yang disampaikannya itu adalah gambaran skema terburuk.

"Iya itu skenario terburuk aja, jadi kemungkinan tidak terjadi juga," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12).

Dia menyebut informasi tersebut merupakan paparan peta bahaya wilayah Indonesia saat ini. BMKG selalu membuat potensi bencana dari ringan hingga terburuk.

"Jadi itu peta bahaya yang disusun duluan dnegan skenario terburuk," ungkap dia.

Dia menyampaikan tak hanya Cilegon atau wilayah Selat Sunda yang berpotensi terjadi tsunami. Tapi di seluruh garis pantai Indonesia memiliki potensi serupa. 

Baca juga: Kepala BMKG Sebut Cilegon Berpotensi Tsunami hingga 8 Meter

Seperti garis pantai barat Pulau Sumatra, garis pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua. Pasalnya berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

"Samudra Hindia itu rawan tsunami," sebut dia.

Potensi serupa juga terjadi garis pantai yang berhadapan dengan Samudra Pasifik. Salah satunya Selat Makassar.

"Jadi (informasi) seperti itu hal yang sudah banyak diketahui saya rasa, sudah terlalu sering kita sampaikan juga," ujar dia.

Dia menyampaikan pembuatan skenario terburuk tersebut dibuat agar seluruh pihak terkait bisa menyiapkan langkah mitigasi. Sehingga, bisa meminimalkan korban jiwa. 

"Mencegah terjadinya korban dan kerusakan yang dahsyat, sudah ada latihan-latihan juga di daerah Cilegon itu," ujar dia. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya