Selasa 03 Februari 2015, 00:00 WIB

Jalan Gelap,Begal Bersorak

Administrator | Megapolitan
Jalan Gelap,Begal Bersorak

MI/ BARY FATHAHILAH

 
KURANGNYA sarana penerangan jalan umum (PJU) di Kota Depok dan banyaknya penerangan yang tidak berfungsi membuat begal motor dan kecelakaan di wilayah pinggiran ibu kota tersebut meningkat.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Nasrun ZA di Depok, kemarin, mengakui PJU di Kota Depok hanya 6.000 unit. Jumlah itu tidak cukup untuk menerangi Kota Depok yang memiliki luas 200,29 km2 dan panjang jalan 517,72 km.

"Kondisi inilah yang membuat tingginya tindak kejahatan," kata Nasrun.

Pada 2014, lanjut Nasrun, Pemkot Depok hanya bisa menambah 100 PJU atau 40% dari total yang dibutuhkan sebanyak 15 ribu PJU.

Selain itu, biaya pembangunan satu unit PJU sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta cukup memberatkan.

"Belum ditambah dengan beban pembayaran listrik yang setiap tahun terus naik. Pada 2014, kami bayar listrik Rp20 miliar. Padahal pada 2013 hanya Rp15 miliar," katanya.

Menurut Nasrun, dari 6.000 PJU yang ada, 400 di antaranya tidak berfungsi alias mati.

"Kami banyak menemukan PJU yang baru terpasang, tapi sudah tak berfungsi. Ada yang lampunya pecah dan ada juga kabelnya terputus. Ada juga jaringan kabel dan panel PJU hilang," paparnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PJU Dishub Kota Depok Boggy Sanjaya menambahkan, PJU banyak padam di jalan protokol seperti di Margonda, Kartini, Siliwangi, Insinyur Haji Juanda, dan Jalan Raya Bogor, Cimanggis.

"Padamnya PJU Margonda memicu kriminalitas. Seperti yang terjadi pada Minggu (25/1) pukul 03.30 WIB yang menewaskan Abdur Rahman, 26. Dia tewas dengan tiga tusukan dan motornya dibawa kabur pelaku," ujarnya.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Lisman Manurung menyatakan PJU masuk kategori kebutuhan primer di bidang keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Menurut dia, selain pembangunan jalan yang bagus, keberadaan PJU sangat penting untuk meminimalisasi kecelakaan dan kejahatan di jalan raya.

Geng Pikal
Sementara itu, dua anggota kelompok begal ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bekasi.

Kelompok itu menamai diri sebagai Geng Pinggir Kali (Pikal)

Kasubag Humas Polres Kota Bekasi AK Siswo mengatakan Kar, 21, dan Jun, 20, ialah eksekutor begal dalam berbagai aksi.

"Mereka ditangkap berdasar hasil laporan korban. Setelah dilakukan penyelidikan, keduanya kami tangkap di tempat tongkrongan mereka di pinggir kali daerah Rawa Bebek," ungkap Siswo.

Jun, yang merupakan ketua komplotan, mengaku sudah tiga kali beraksi di Kota Bekasi, yaitu di flyover Kranji Jalan Sudirman,

Bekasi Barat; flyover Sumarecon Bekasi, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Baru Kranji arah Cakung.

"Sasaran mereka ialah para pengguna sepeda motor yang sedang sendiri," jelas Siswo.

Setiap beraksi, mereka menggunakan golok dan jalan bergerombol dengan dua sampai tiga motor berboncengan.

"Saat melihat sasaran, mereka memepet dan menyalip korban. Bahkan, mereka tak segan melukai korban dengan senjatanya jika melawan," tutup Siswo.

Baca Juga

MI/ADAM DWI

Nasib Tarif LRT Jabodebek belum Jelas

👤Putri Anisa Yuliani 🕔Senin 29 Mei 2023, 11:44 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan masih banyak pertimbangan untuk menetapkan tarif LRT...
MGN

Anggota DPRD DKI Bantah Berpihak pada Pemilik Ruko Pluit

👤Mohamad Farhan Zhuhri 🕔Senin 29 Mei 2023, 11:13 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta Gani Suwondo membantah telah memberikan pertolongan kepada para pemilik ruko yang menyerobot lahan fasilitas umum...
Antara

Ini 3 Lokasi Pelaksanaan Vaksin Rabies Gratis Jakarta Selatan, Hari Ini

👤Siti Fauziah Alpitasari 🕔Senin 29 Mei 2023, 07:00 WIB
Mau vaksin rabies hewan peliharaan anda? Berikut tiga lokasi yang menggelar vaksin rabies secara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya