Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyalurkan bantuan satu juta liter lebih air bersih bagi warga terdampak kemarau panjang sejak ditetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan di wilayah itu.
"Hingga hari ke-11 penetapan status tanggap darurat kekeringan, kami telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 1.043.500 liter kepada warga terdampak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Muchlis di Cikarang, Selasa.
Ia mengatakan distribusi air bersih dilakukan menggunakan armada truk tangki. Selain mengirim air bersih, pemerintah daerah juga memberikan bantuan air siap konsumsi dalam bentuk galon dan air mineral kemasan. "Kami juga memberikan tempat penampungan air bersih atau toren kepada warga di wilayah yang kesulitan mengakses bantuan."
Dia menyebutkan hingga kini masih terdapat 39 desa di 12 kecamatan yang mengalami krisis air bersih dengan 33.894 kepala keluarga atau 108.505 jiwa terdampak kekeringan.
Baca juga : Krisis Air Bersih masih Terjadi di Jawa Barat
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi mengatakan distribusi bantuan air bersih harian disalurkan melalui skema gotong royong bersama tim pendamping dari perangkat daerah maupun pihak terkait lain.
"Jadi, kerja bersama, tidak hanya dari kami (BPBD) saja, namun perangkat daerah dan instansi lain juga turut menyalurkan bantuan bekerja sama dengan Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi," katanya.
Pada Senin (9/9), sebanyak 114.000 liter air bersih serta puluhan galon air mineral didistribusikan kepada warga terdampak dengan rincian 15.000 liter dari BPBD untuk warga Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi. "Warga Desa Sukakerta dan Sukaringin, Kecamatan Sukawangi juga menerima bantuan 16.000 liter air bersih dari PT Cikarang Listrindo."
Pihaknya mengirimkan 10.000 liter air bersih di Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara. Sebanyak 30 galon air mineral juga diberikan dari Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Bekasi untuk kecamatan setempat.
Baca juga : Hujan Mulai Turun di Jawa Tengah, Kekeringan Diharapkan segera Teraratasi
Pihaknya juga mengirimkan bantuan 10.000 liter air bersih bagi warga Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong. Sementara itu, Bagian Organisasi Setda Kabupaten Bekasi mengirimkan 5.000 liter air bersih untuk Kecamatan Pebayuran.
BPBD mengirimkan 5.000 liter air bersih untuk warga Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, 10.000 liter bagi warga Desa Cilangkara, Kecamatan Serang Baru, serta 10.000 liter untuk warga Desa Sirnajati dan Karangindah di Kecamatan Cibarusah dan Bojongmangu.
Sedangkan di Desa Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat, Brimob Yon D Pelopor mengirimkan 10.000 liter air bersih, ditambah 10.000 liter dari Yayasan BMIS dan 4.000 liter dari BPBD.
"Bantuan akan terus kami salurkan kepada warga yang mengalami krisis air bersih sambil terus melakukan koordinasi dan evaluasi terhadap warga terdampak selama periode tanggap darurat," ujar dia.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan selama dua pekan terhitung mulai 30 Agustus hingga 12 September 2024 dengan opsi perpanjangan bergantung kondisi faktual ke depan.
Penetapan status tanggap darurat bencana kekeringan ini dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Bekasi Nomor HK.02.02/Kep.532-BPBD/2024 tanggal 30 Agustus 2024 yang ditandatangani Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi. (Ant/J-2)
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Berdasarkan prediksi, saat ini sebetulnya sudah memasuki kemarau. Namun di Kabupaten Cianjur masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BPBD sudah melakukan distribusi air bersih ke salah satu masjid dan warga di lingkungan desa tersebut.
Pada musim kemarau yang telah berlangsung dua bulan, banyak sumur mengalami penyusutan.
Untuk mengirim air bersih tidak bisa cepat, karena harus menunggu armada pulang dari lokasi pengiriman sebelumnya.
Ketersedian kapasitas sumber air baku mengalami penurunan kapasitas antara 52-59%
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan kekeringan dan kekurangan air bersih masih terjadi di sejumlah wilayah. Laporan terbaru datang dari Kabupaten Cirebon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved