Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KESEHATAN tersangka kasus penganiayaan anak di daycare Wensen School, Depok, Meita Irianty, dinyatakan telah membaik. Ia sudah kembali ke sel tahanan untuk menjalani pemeriksaan.
Kapolres Metro Kota Depok Komisaris Besar Arya Perdana menyatakan bahwa Meita, yang sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang kurang baik, telah kembali ke sel.
"Meita, yang menganiaya anak di daycare Wensen School Kota Depok, telah selesai dibantarkan dan kini sudah kembali ke sel," katanya, Kamis (8/8).
Baca juga : Buntut Penganiayaan Balita, Pemkot Depok Didesak Cabut Izin WSI di Depok
Dia menyebutkan bahwa polisi akan melanjutkan pemeriksaan terhadap tersangka untuk mengungkap motif dan latar belakang tindak kekerasan terhadap anak yang dilakukan di daycare Wensen School.
"Menurut keterangan dari rumah sakit, kejiwaan tersangka sudah normal, dan kondisi kesehatannya pun sudah dinyatakan pulih."
Arya juga menambahkan bahwa polisi akan terus memperhatikan kesehatan tersangka, termasuk anak yang sedang dikandungnya.
Baca juga : Tersangka Penganiayaan Balita di Daycare Depok Dikabarkan Sakit dan Hamil
"Kami akan memperhatikan kesehatan tersangka dan anak dalam kandungannya," jelasnya.
Selain itu, polisi meminta keterangan dari orangtua korban dan 10 siswa yang dititipkan di daycare tersebut. Polisi juga sudah meminta keterangan dari lima orangtua murid untuk mengungkap kasus kekerasan anak di daycare.
"Dari keterangan orangtua yang dimintai keterangannya, anak-anak mereka," ucap Arya.
Baca juga : KemenPPPA Lindungi Anak Korban Kekerasan di Daycare Depok
Untuk memperjelas kasus ini, lanjutnya, polisi akan meminta keterangan dari anak-anak yang dititipkan di daycare, dengan terlebih dahulu meminta persetujuan dari orangtua mereka. "Kami akan meminta persetujuan dari orangtua, apakah mereka mengizinkan anak mereka untuk dimintai keterangan," paparnya.
Arya juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan menyita rekaman CCTV di lokasi kejadian serta pakaian yang dikenakan korban saat mengalami kekerasan.
"Nantinya, semua alat bukti dan keterangan dari saksi akan menjadi alat bantu untuk mengungkap kekerasan terhadap anak ini," tuturnya.
Baca juga : Izin Wensen School Indonesia Hanya untuk PAUD, Bukan Daycare
Berdasarkan penuturan Dinas Pendidikan Kota Depok, Wensen School ternyata tidak memiliki izin sebagai tempat penitipan anak atau daycare.
"Wensen School tidak memiliki izin untuk penitipan anak. Sekolah tersebut hanya memiliki izin sebagai tempat kelompok bermain. Kami cek, ternyata daycare tersebut tidak berizin," kata Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Depok, Suhyana.
Ia menjelaskan bahwa pemberian izin kelompok bermain untuk Wensen School memang berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan. "Seharusnya, izin daycare atau penitipan anak juga harus didasarkan pada rekomendasi dari pihak kami," ucapnya. (P-5)
Warmono mengatakan ancaman tersebut disampaikan melalui sambungan telepon pada Rabu (18/6) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
SEORANG remaja laki-laki berinisial N, 14, yang diketahui sebagai anak berkebutuhan khusus, menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri, LH, 46, di kawasan Ciputat,Tangsel
POLISI mengungkap bahwa kakek yang meneriaki seorang perempuan dengan perkataan teroris dan melakukan penganiayaan di Halte Tanjung Duren, Jakarta Barat, telah di-blacklist TransJakarta.
SEORANG kakek viral akibat meneriaki perempuan penumpang TransJakarta dengan sebutan 'teroris' dan melakukan penganiayaan di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
POLISI tengah menyelidiki kasus seorang kakek yang meneriaki perempuan penumpang TransJakarta dengan sebutan 'teroris' dan melakukan penganiayaan di Halte Grogol Petamburan.
Korban SL dipukul tangannya dan diinjak kakinya oleh pelaku di dalam bus Trans-Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved