Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELANG Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2024, Praktisi Anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau yang dikenal dengan Kak Seto menghibur dan memberikan kalimat semangat kepada anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak dari keluarga dhuafa di wilayah kampung pemulung, Bekasi, Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut, Kak Seto mengajak anak-anak untuk saling berinteraktif dengan membagikan semangat kebaikan agar terus bergembira. Menurutnya, hak-hak pada anak harus terpenuhi salah satunya dengan memastikan kondisi anak mendapat kesehatan sehat secara fisik, emosi dan sosial.
“Kak Seto ingin bertanya siapa yang hari ini sehat? Jadi sehat itu ada tiga yaitu sehat fisik berupa sehat badan, kemudian sehat mental dan juga sehat sosial. Sehat mental di sini artinya kita kangan mudah baper, jangan mudah marah dan jangan mudah berputus asa dan sebagainya,” jelas kak Seto dengan penuh semangat di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (3/7).
Baca juga : Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Di depan ratusan anak, Kak Seto juga membagikan resep bagaimana agar anak menjadi sehat yaitu melalui resep gembira, namun gembira yang dimaksud bukan sebuah kata saja melainkan akronim yang memiliki beberapa arti.
“Gembira adalah singkatan, bahwa G adalah Gerak jadi anak-anak jangan mager harus terus aktif bergerak, E adalah emosi harus cerdas jadi marah itu boleh tapi harus dengan cara marah yang cerdas seperti tidak membanting pintu, dan tidak menghujat, serta tidak mengatakan segala macam jenis hewan kebun binatang. Bahawa marah yang cerdas adalah sampaikan secara baik kepada teman, dan kalau mau teriak, boleh saja asalkan disampaikan melalui lagu,” jelas Seto sambil melantunkan beberapa nada.
Lebih lanjut, Kak Seto menjelaskan bahwa Gembira dalam hal ini kata M bermakna makan dan minum yang sehat. Menurutnya, salah satu hal penting yang harus diperhatikan bagi anak adalah asupan makanannya, terlebih lagi saat ini anak Indonesia banyak yang terkena stunting dan gizi buruk.
Baca juga : Pembatalan Pemenang Tender PSEL Tunjukkan Tata Kelola Pemerintahan Kota Bekasi belum Optimal
“Anak harus makan yang bergizi seperti mengandung vitamin seperti, atau protein seperti tahu, tempe dan ikan. Jangan mengkonsumsi yang tidak baik seperti rokok, jauhi rokok dan berhenti merokok, jangan narkoba, dan jangan minuman keras. Karena makan dan minum yang sehat akan membuat anak sehat,” tuturnya.
Selanjutnya, Kak Seto mengatakan bahwa B dalam akronim adalah adalah Bersyukur, yaitu penuh rasa syukur. Dalam hak ini, Kak Seto mengajak orang tua untuk mengajari anak untuk berdo’a dan beribdah serta melarih anak bersyukur melalui cara-cara sederhana di kehidupan sehari-hari.
“Setiap kali kita harus bersyukur jangan dan banyak mengeluh serta berterima kasih kepada Tuhan karena kita sudah diberikan hal-hal yang membuat kita bahagia, jangan lupa berdoa dan beribadah,” inbuhnya.
Baca juga : Polisi Telusuri Keterlibatan Jaringan Pornografi dari Kasus Video Pelecehan Anak di Bekasi dan Tangsel
Terakhir, Kak Seto menjelaskan pentingnya waktu istirahat bagi anak melalui huruf I dalam Gembira, dan R yang berarti Rukun serta A yang berarti Aktif berkarya.
“Anak jangan diajak begadang jadi anak harus tidur 7-8 jam setiap hari, karena dengan tidur teratur maka badan akan sehat termasuk istirahat dari dendam, benci, iri dan dengki. Kita juga harus ajarkan anak untuk rukun dalam keluarga dan pertemanan agar tidak ada bullying, serta arahkan anak agar selalu aktif berkarya sedini mungkin melalui bakat yang dimiliki,” jelasnya.
Selain itu, Kak Seto juga membuka suara mengenai kasus kematian Afif Maulana, anak 13 tahun yang diduga jadi korban penyiksaan oleh polisi. Ia menyampaikan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Afif dalam tragedi Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Baratz
Baca juga : Perlindungan Anak di Ranah Daring Akan Jadi Sub Tema Hari Anak Nasional 2024
“Kami, saya, dan teman-teman dari LPAI mendesak agar aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dengan transparan, terbuka, dan mohon tidak ada yang ditutup-tutupi," katanya.
Sejak kasus tersebut naik ke media, Kak Seto mengatakan pihaknya dari LPAI Sumatera Barat sudah bergerak mendampingi untuk mengusut kasus, maupun kepada pihak keluarga almarhum. Meski begitu, Kak Seto menyatakan segera turun langsung ke Padang dalam minggu ini.
“Dalam waktu dekat saya juga akan segera merapat ke Sumatera Barat untuk ikut mendampingi teman-teman dari LPAI Sumatera Barat mengusut tuntas kasus ini. Kami prihatin dan mendesak aparat kepolisian betul-betul mengungkap kasus ini dengan terang benderang,” jelasnya.
Selain itu, Kak Seto juga menyorot mengenai banyaknya kasus kekerasan terhadap anak. Ia pun meminta para pemda untuk membentuk SPARTA atau Seksi Perlindungan Anak di Tingkat RT untuk menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan agar lebih cepat.
“Kami mohonkan kepada pemerintah daerah khususnya di di tingkat RT itu bisa dibentuk lengkap satu seksi lagi kita biasanya singkat Sparta (Seksi Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga), jadi fungsinya nanti ini melindungi warganya sendiri,” jelasnya.
Seto juga mendorong agar kepengurusan wilayah seperti RT harus mengenal dekat dengan warganya sehingga mengetahui kalau ada potensi kekerasan. Sebab menurut Seto, pelaku kekerasan dan pelecehan anak biasanya terjadi pada kisaran orang terdekat anak.
“Rukun Tetangga mohon saling rukun saling kompak untuk terbaik bagi anaknya. Orang yang paling dekat dengan warga kan RT, pelaku kekerasan anak apalagi pelecehan seksual seringnya adalah orang terdekat karena disertai dengan iming iming bujuk rayu dan hadiah sebagainya,” tutur Kak Seto.
Seto juga berharap agar pemerintah daerah bisa menargetkan agar kota layak anak bisa terlaksana sampai ke jenjang terkecil seperti RT.
“Kita ciptakan RT yang layak anak, yang ramah anak mulai dari saling komunikasi saling rapat keluarga, saling curhat kepada anak itu untuk mencegah berbagai kekerasan anak,” tuturnya. (DEV)
Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka
Ketua LPAI Kak Seto berharap eks Kapolres Ngada AKB Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja diberikan hukuman maksimal berupa kebiri atau hukuman mati.
Kak Seto mengatakan sudah bukan eranya orang tua bertindak seperti bos pada anak.
Hak didengar atau hak berpartisipasi ini merupakan sebuah langkah mendengarkan suara anak, untuk bisa menentukan usia berapa yang tepat bagi mereka mendapatkan perlindungan.
Sahabat Anak, Prof. Dr. Seto Mulyadi, yang akrab dipanggil Kak Seto, menilai tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat itu sangat penting. Ia juga menerapkan di sekolah rumahan yang diasuhnya.
Kak Seto mengatakan penerbitan Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Daring menjadi sangat penting untuk melindungi anak dari berbagai potensi kekerasan yang terjadi di masa digitalisasi.
VIRAL di media sosial seorang ibu bercerita jika anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh pelaku anak berusia di bawah 12 tahun.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
Terduga pelaku diamankan beserta barang bukti yaitu uang tunai Rp67 juta, satu unit sepeda motor dan dua unit ponsel hasil kejahatan.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
Penataan PKL di area SGC membutuhkan kolaborasi berbagai pihak agar berjalan aman dan kondusif.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen terhadap penyerapan tenaga kerja lokal dari sekitar 7.000 perusahaan di berbagai kawasan industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved