Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku kerap bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu, kata Heru sebatas berdiskusi terkait penanganan tata kota Jakarta.
"Beliau kasih masukan terkait penataan kota," ujar Heru di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/7).
Heru juga mengatakan, dalam beberaoa kesempatan, Megawati menyampaikan konsep penanangan sampah. Dia ingin ada sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di ibu kota.
Sebelumnya, Sekretaris Jendral (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Pj Heru Budi sering berdialog dengan Ketua Umum Megawati. Keduanya membahas upaya membangun Jakarta.
"Kemudian terjadi perubahan-perubahan kebijakan, meskipun oleh Pak Heru itu mencoba untuk dibawa kembali. Oleh karena itu, Pj Gubernur saat ini sering bertemu dengan Ibu Mega, berdialog tentang bagaimana membangun Jakarta, termasuk dengan semangat dari Bapak Ali Sadikin," ujar Hasto kepada wartawan di Jakarta. (Z-11)
Bawaslu akan mengklarifikasi laporan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat soal dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Semua daerah didorong untuk berkoalisi dengan parpol lain karena membangun daerah harus dilakukan bersama-sama
Obor Api Perjuangan diserahkan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah H Sumanto kepada Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ketut Sustiawan.
PDI Perjuangan merekomendasikan Ono Surono sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Barat yang akan bertarung di Pilkada 2024.
Sikap itu merupakan penolakan atas praktik kolonialisme oleh Israel
Muhadjir Effendy mengatakan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memahami kondisi Indonesia terkait polemik keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Rekomendasi Bakal Calon Kepala Daerah PDIP
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved