Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KUALTAS udara di DKI Jakarta pada Jumat 5/7 pagi dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Masyarakat disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.30 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 144, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di angka konsentrasi polutan 53 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut setara 10.6 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga : Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Indeks Kualitas Udara tersebut membuat Jakarta menduduki kota dengan kualitas udara kelima terburuk di dunia.
Di atas Jakarta, kota Medan menduduki kota dengan kualitas udara terburuk peringkat keempat sehingga membuat Indonesia memiliki dua dari lima kota teratas dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Adapun pada peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk dunia, yakni Kinshasa (Kongo) di angka 179. Kemudian Lahore (Pakistan) pada peringkat kedua dengan indeks 172 dan Beijing (China) dengan indeks 170 pada peringkat ketiga.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Cilandak Barat, Kembangan dan Jeruk Purut.
Masyarakat pun direkomendasikan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Kelompok sensitif juga sebaiknya mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor serta menyalakan penyaring udara.
Pada Sabtu (23/8) pagi, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik.
Ledakan di pabrik US Steel Clairton, Pennsylvania, mengakibatkan satu orang tewas, 10 orang terluka, dan 1 pekerja masih dinyatakan hilang.
Penghijauan merupakan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya polusi udara merupakan langkah krusial dalam menekan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
BMKG mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan, dalam siklus harian, konsentrasi PM2,5 tertinggi di wilayah DKI Jakarta ialah selepas malam hari hingga menjelang pagi hari.
Kualitas udara di Jakarta, Senin (14/10) pagi masuk urutan ke delapan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
POLUSI di DKI Jakarta menimbulkan dampak kesehatan dan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Transportasi merupakan sumber polusi lokal utama di Jakarta. Namun, industri dan pembangkit listrik juga berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara mengakibatkan polusi di DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved