Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Akmal Fauzi
03/7/2024 08:30
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Ilustrasi Polusi udara di Jakarta(MI/Ramdani)

PAPARAN polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.

"Bahkan partikel-partikel kecil dalam udara yang tercemar dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru," kata Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD Astri Indah Prameswari dikutip Antara, Rabu (3/7).

Polusi udara juga dapat memperburuk kondisi penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

Baca juga : Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dapat menyebabkan komplikasi seperti radang paru-paru atau pneumonia serta gangguan pada pembuluh darah.

"ISPA adalah infeksi pada saluran pernafasan atas dan bawah. Gejalanya antara lain batuk kering atau batuk, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, nyeri kepala atau pusing, sesak nafas, dan demam," katanya.

Pada Rabu (3/7), kualitas udara di Jakarta, berdasarkan IQAir, menunjukkan poin 209 dengan konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 134 mikrogram per meter kubik, melebihi 26,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan dari WHO.

Baca juga : Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Bila dibandingkan sembilan wilayah lain di Indonesia, Jakarta menempati peringkat pertama terburuk. Wilayah Tangerang Selatan, Banten, tercatat berada di urutan kedua (190), diikuti Medan, Sumatera Utara (153).

"Tingkat polusi udara yang tinggi bisa memicu penyakit infeksi saluran pernafasan akut. Jika dibiarkan, bisa berujung pada penyakit yang lebih parah," kata Astri. 

Langkah untuk menghindari dampak buruk dari polusi udara adalah mengenakan masker untuk menutup area sekitar hidung dan mulut ketika bepergian ke luar rumah. "Ganti masker secara berkala jika sudah terlalu lembab, basah, atau kotor," katanya. (Ant/P-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya