Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Lomba Perahu Naga Meriahkan Puncak Festival Peh Cun di Kota Tangerang

Sumantri
16/6/2024 17:36
Lomba Perahu Naga Meriahkan Puncak Festival Peh Cun di Kota Tangerang
Peserta lomba Dayung Perahu Naga beradu cepat mencapai garis finish pada ajang perayaan Peh Cun 2024 di Sungai Cisadane, Tangerang(MI/Susanto)

GELARAN semifinal dan final lomba perahu naga pada Festival Peh cun 2024 di Sungai Cisadane, tepatnya Jalan Kali Pasir, Kota Tangerang, Banten, Minggu (16/6) berlangsung meriah.

Ribuan masyarakat memadati sisi kiri dan kanan bantaran Sungai Cisadane untuk menyaksikan lomba perahu naga yang menjadi tradisi dan budaya khas daerah tersebut.

Keluar sebagai juara lomba pada Kategori Perahu naga dan papak adalah tim naga hitam. Sementara juara dua tim Kongco Pehcun.

Baca juga : 11 Tim Perahu Naga dan Papak Meriahkan Festival Peh Cun di Tangerang

Untuk juara 3 pada Kategori perahu naga dan papak tim dari Putra Bangsin dan juara empat Tim Badak Cisadane.

"Pada kejuaraan ini, selain disediakan tropi juga kami siapkan hadiah berupa uang," kata Ketua Pelaksana Festival Perahu Naga Peh Cun, Herlinawati di sela-sela kegiatan tersebut.

Besaran hadiah untuk juara satu, lanjutnya, masing-masing Rp10 juta, juara dua Rp3 juta, juara tiga Rp2 juta dan jura empat atau harapan Rp1 juta.

Baca juga : Buaya Sepanjang 3,5 Meter Masuk Permukiman Warga Nambo Jaya

Lebih jauh Herlinawati yang akrab di panggilan Merry merasa bersyukur, Festival Peh Cun yang berlangsung setiap tahun mendapat respon positif dari masyarakat, baik dalam maupun luar Tangerang.

Itu terlihat dari animo mereka yang terus bertambah. Dan kegiatan tersebut, sambungnya, sudah masuk atau menjadi warisan tak benda Pemda Kota (Pemkot) Tangerang, yang patut dilestarikan.

Adapun rangkaian dari Festival Peh cun yang di gelar oleh Perkumpulan Boen Tek Bio sejak 10 juni 2024 lalu, Kata Merry, yaitu, bersama masyarakat membersihkan Sungai Cisadane.

Baca juga : Penanaman Pohon Pinang Selaraskan Pembangunan dan Alam

Tujuannya, sambung dia, sebagai upaya menjaga lingkungan dan kebersamaan. Kemudian ritual mendirikan telur,

tabur bunga, lempar bakcang, dan lomba tangkap bebek di bantaran Sungai Cisadane.

Kegiatan-Kegiatan tersebut, imbuh Merry, merupakan ritual yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sesuatu yang negatif pada diri manusia harus dibuang. (SM/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya