Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
TAMAN Kota Jalan Proklamasi, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) berubah menjadi pameran atau showroom sampah. Pantauan Media Indonesia, showroom sampah taman kota Jalan Proklamasi itu memanjang dua kilometer. Mulai pertigaan Jalan Bahagia Raya hingga Jalan Kemakmuran. Showroom sampah sudah membuahkan bau tak sedap.
Sampah tersebut didominasi oleh sampah-sampah plastik dan rumah tangga. Tampak pula tumpukan sampah yang tertanam dalam tanah. Hal ini menandakan, sampah-sampah tersebut sudah lama tertanam.
Hadirnya sampah-sampah itu, membuat taman kota Jalan Proklamasi Kelurahan Abadijaya tersebut kehilangan keindahannya.
Baca juga : Tiga Tahun The Antheia Project Kelola Sampah dari Rumah
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pasar Agung, Raden Hermawan mengatakan showroom sampah dalam taman kota Jalan Proklamasi yang memiliki panjang 2 kilometer lebar tiga meter sangat meresahkan.
Tak hanya masyarakat Jalan Proklamasi, pengguna jalan juga mengeluhkannya. Termasuk pedagang maupun pengunjung Pasar Agung terpaksa tutup hidung dengan masker karena kebauan. Sampah-sampah di depan Pasar Agung juga berulat dam dihinggapi lalat besar.
Ia mengatakan warga sekitar, pedagang, pengunjung maupun penumpang angkutan umum sebenarnya sudah resah dengan kehadiran pameran sampah itu. Sudah bertahun-tahun pemandangan di Jalan Proklamasi ini disuguhi dengan serakan sampah.
Baca juga : Miris! Sampah Menumpuk Berminggu-minggu Hingga Busuk di Sejumlah Pasar Tradisional Depok
"Sudah bertahun-tahun, dari dulu seperti itu," ujar dia kepada Media Indonesia, Rabu (15/5).
Menurut Raden sampah tersebut merupakan sampah yang dibuang masyarakat hingga akhirnya menggunung dan berserakan. Selain dari pengguna jalan yang tengah melintas, sampah-sampah juga datang dari aliran kali yang mengalir.
Seiring waktu, karena tak kunjung dibersihkan, sampah-sampah itu terus menumpuk hingga menyerupai showroom sampah.
Baca juga : Kondisi 15 Sungai dan 25 Situ di Kota Depok 90% Tertimbun Sampah Warga
"Inginnya sih cepat dibersihkan, biar taman kota jadi bersih," ujar dia.
Ditambahkan pihaknya sudah meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok membersihkan sampah itu.
"Sudah mengingatkan Kepala Bidang Kebersihan DLHK Dadan Ardan agar sampah yang menumpuk dan memanjang di Jalan Proklamasi tersebut dibersihkan, tetapi permintaan itu tidak dianggap seperti masuk kiri keluar kanan," katanya.
Baca juga : Pengelolaan Sampah dan Kontribusinya dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Hal senada diungkapkan Rosa, pedagang Pasar Agung. "Kurangnya perhatian dari UI DLHK setempat membuat showroom sampah mengular di taman kota Jalan Proklamasi.Showroom sampah tersebut menutupi saluran air akibat tidak dibersihkan petugas DLHK," katanya.
Tumpukan sampah tersebut membentang sejauh dua kilometer. Selain sampah rumah tangga, sepanjang taman kota juga dipenuhi sampah plastik, kayu, hingga sampah rumah tangga yang berasal dari masyarakat.
Bau busuk sudah mulai menyengat. Hal ini bisa mengancam kesehatan warga sekitar. Terlebih saat hujan datang yang berpotensi menimbulkan banjir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok Abdul Rahman mengaku tiga hari terakhir sejak Senin pihaknya menghentikan pengiriman sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung Kota Depok. "Kami sejak Senin tak melakukan pengangkatan sampah. Namun, perilaku tidak bersih masyarakat dan pedagang setempat yang membuat sampah terus membludak," katanya.
Abdul Rahman juga sudah berkomunikasi dengan masyarakat dan pedagang agar tidak melakukan pembuangan sampah sembarangan. Namun prakteknya jauh dari harapan.
Sampai saat ini, kata Abdul Rahman masih belum melakukan penanganan pengangkutan sampah sampai perbaikan TPA rampung. "Dalam waktu dekat, sampah masyarakat, sampah pasar, sampah sekolah, sampah yang dibuang di pinggiran jalan seperti Jalan Proklamasi dan Jalan Raya Bogor, semua diangkat ke TPA," ucapnya.
(Z-9)
Cimanggis makin bersinar sebagai destinasi hunian favorit berkat pesatnya perkembangan infrastruktur dan lokasi strategis yang terhubung langsung ke berbagai kota di Jabodetabek.
BANJIR menerjang permukiman warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok,Jawa Barat, tepatnya di Perumahan Griya Alif.
Total kasus HIV/AIDS di Kota Depok lima bulan terakhir (Januari-Mei) 2025 sebanyak 171 kasus, menurun dibanding tahun lalu.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan penyelesaian 100 persen masalah sampah pada tahun 2029. Pemerintah harus lebih gencar melakukan aksi di lapangan.
IGC 2025 menjadi side event dari kegiatan Konvensi Sains dan Teknologi Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KSTI).
Targetnya di 2026 tidak ada lagi kabupaten/kota yang menggunakan sistem TPS terbuka.
Limbah.id kembali mengukuhkan komitmennya terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan dengan menggelar kegiatan plogging pada Minggu (3/8) kemarin, di kawasan Cikini, Jakarta.
Sekdar Jabar Herman Suryatman mengatakan teknologi pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) bisa diterapkan untuk mengatasi meningkatnya beban TPPAS Sarimukti, Bandung Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved