Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMANDANGAN miris terlihat di beberapa pasar tradisional di Kota Depok. Sampah menumpuk berminggu-minggu hingga membusuk di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Depok. Bahkan sebagian dari tumpukan sampah tersebut merupakan sisa momen Lebaran 2023 lalu.
Sampah yang berminggu-minggu tidak dibersihkan di antaranya adalah sampah di pasar Kemiri Muka dan Tugu. Di pasar Kemiri Muka, Beji, ketinggian sampah hampir mencapai lima meter. Saking banyaknya, sampai berceceran memenuhi badan jalan. Baunya menyengat penciuman.
Salah seorang pengunjung di pasar Kemiri Muka, Muhammad Sapal, mengatakan tumpukan sampah itu sudah lebih tiga minggu belum diangkut dan sebagian merupakan sisa lebaran.
Baca juga: 30 Kios Pedagang di Pasar Tradisional Kemiri Muka Depok Terbakar
"Pasar kok jorok, sampah bertumpuk. Kan cuti lebaran sudah selesai pengawas kebersihan sudah kerja. Kok sampah tak dibersih-bersihkan juga, palaku pusing, " kata Sapal di Pasar Kemiri Muka, Sabtu (6/5).
Tak hanya pengunjung, pedagang juga merasakan hal serupa. Menurut salah seorang pedagang bernama Turman, tumpukan sampah di sana sudah mulai muncul sejak bulan puasa Mei lalu.
Padahal menurutnya, pedagang di pasar Kemiri Muka dikenakan retribusi sebesar Rp10 ribu per lapak setiap harinya atau Rp150 ribu setiap bulannya.
Baca juga: Petugas Kebersihan Mudik, Sampah Menggunung di Seluruh Pasar Depok
Jumlah pedagang di pasar Kemiri Muka ada sekitar 700 orang. Artinya 700 pedagang setor retribibusi Rp105 juta setiap bulannya.
“Sampah ini kan bau, belum lagi kalau ditaruh sembarang. Jadi, kami harap sampah bisa punya tempat khusus yang disediakan pemerintah,” kata Sapal.
Menurutnya, sampah-sampah tersebut berasal dari rumah-rumah warga yang dibuang seenaknya di salah satu sudut pasar dekat kantor pasar. Biasanya, setiap malam jika sepi, warga dari luar pasar dengan menggunakan motor atau mobil masuk dan membuangnya.
“Banyak sampah dari warga luar pasar. Kalau hanya kami orang pasar, tidak sebanyak ini,” terangnya.
“Jadi bukan hanya di jalan ada sampah, sejumlah bangunan kios juga dipenuhi sampah. Kios-kios ini tidak di pakai karena sampah ini,” tambah Sapal.
Sapal pun meminta agar petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok bisa sesering mungkin mengangkutnya dan tidak membiarkan sampah bertumpuk.
Kelebihan Kapasitas
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok M. Ridwan mengakui sampah ini tidak terangkut oleh truk sampah karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung milik pemerintah daerah kelebihan kapasitas.
"TPA Cipayung belakangan ini sering longsor tumpukan sampah. Akibatnya, sejumlah pengunjung dan pedagang di pasar mengeluhkan aroma busuk yang menyeruak," katanya.
Ridwan menambahkan bukan pasar Tugu dan Kemiri Muka saja, pasar-pasar di tradisional lainnya juga mengalami penumpukan sampah. Mayoritas merupakan sampah basah bekas buah dan sayuran milik pedagang, sebagian lainnya lagi sampah rumah tangga.
"Tinggi sampah di TPA Cipayung kini mencapai 30 meter dari permukaan jalan sehingga sering terjadi insiden longsor. Padahal produksi sampah melebihi 1.200 ton per hari," akunya.
(Z-9)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berkomitmen memberikan kesempatan dan wadah kepada para pedagang kecil untuk naik kelas.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
Dalam program ini, BI Tegal menyediakan total dana sebesar Rp1 miliar. Penukaran ini merupakan agenda rutin bulanan yang yang dilakukan BI Tegal.
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Beberapa pasar tradisional seperti Pasar Jakabaring, Pasar Sungki, Pasar Kertapati, Pasar 13 Ulu, hingga Pasar Palimo, di Palembang, Minggu (30/3), dipenuhi warga sejak pukul 07:00 WIB.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung ke pasar tradisional untuk memastikan harga pangan tetap terkendali selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025.
Cimanggis makin bersinar sebagai destinasi hunian favorit berkat pesatnya perkembangan infrastruktur dan lokasi strategis yang terhubung langsung ke berbagai kota di Jabodetabek.
BANJIR menerjang permukiman warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok,Jawa Barat, tepatnya di Perumahan Griya Alif.
Total kasus HIV/AIDS di Kota Depok lima bulan terakhir (Januari-Mei) 2025 sebanyak 171 kasus, menurun dibanding tahun lalu.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved