Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SOSIOLOG Kriminalitas Dosen Purna dari Universitas Gadjah Mada Soeprapto menduga terdapat motif permasalahan ekonomi dalam kasus kematian empat anak di dalam kamar disebuah kontrakan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurutnya, sang suami, Panca (41) tidak kuat dalam menghadapi permasalahan ekonomi, sehingga dirinya mengajak anak-anaknya untuk mati bersamanya.
"Karena tidak kuat menghadapi permasalahan itu maka dia memilih untuk membawa mati anaknya bersama-sama. Namun dia keburu ketahuan dan ditemukan mau bunuh diri di kamar mandi, sehingga tertolong tetap hidup," kata Soeprapto saat dihubungi, Kamis (7/12).
Kendati demikian, ia mengatakan, bahwa motif tersebut masih bersifat prediktif dan spekulatif. Hal itu dikarenakan hasil pemeriksaan terhadap Panca masih berlangsung dan juga keterangan dari istri Panca belum bisa didapatkan karena masih dalam perawatan.
Baca juga: RS Polri: Empat Bocah Tewas 3-5 Hari Lalu di saat Bersamaan
"Motif ini masih bersifat prediktif dan spekulatif. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian, seperti apa motif dari kasus ini," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Empat anak ditemukan tewas dalam kamar suatu rumah di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelaku diduga orangtua sendiri.
Baca juga: Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT
"Betul, empat orang (korban). Ada empat orang penemuan mayat di dalam kamar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro saat dikonfirmasi, Rabu (6/12)
Bintoro mengatakan pelaku diduga orangtua empat bocah yang ditemukan tewas tersebut. Pelaku disebut sempat mencoba bunuh diri. Namun, berhasil digagalkan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
"Sementara orangtua sendiri. Sementara masih dugaan (korban) anaknya (pelaku). Orangtua yang diduga sebagai pelaku mencoba bunuh diri juga, tetapi saat ini masih bisa selamat dan dirawat di RS," ujar Bintoro.
Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Polisi belum membeberkan kronologi kasus tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Semuanya masih kita cek dulu. Untuk sementara masih dilakukan penyelidikan," bebernya. (Z-10)
MAJELIS Hakim PN Jakarta Selatan memvonis hukuman mati terhadap Panca Darmansyah, usai dinyatakan terbukti membunuh empat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Berkas perkara Panca Darmansyah, ayah yang membunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanam 50 pohon dan menebar 10 ribu benih ikan di Waduk Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
Petugas KPPS TPS 31, Kebagusan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan menggunakan pakaian unik yaitu seragam sekolah.
POLISI menggelar rekonstruksi dugaan kasus pembunuhan Panca D terhadap empat anaknya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, hari ini.
Pascapandemi, kehidupan sosial di Indonesia saat ini sangat sensitif dan sangat mudah untuk memicu kekerasan.
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved