Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SEORANG mahasiswa ditemukan tewas di kamar kos nya di kawasan Beji, Kota Depok. Saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan terbungkus plastik sampah hitam.
Peristiwa ini terungkap setelah ada keluarga korban yang merupakan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), datang ke lokasi. Pasalnya korban yang menjadi pembimbing mahasiswa baru, tak bisa dihubungi.
Korban diketahui baru tiba di tempat kosnya pada hari Rabu (2/8) kemarin setelah pulang dari kampungnya. Namun sejumlah rekan sesama mahasiswa menghubunginya, telepon selular korban tak bisa dihubungi.
Baca juga: Empat Polisi di Sumut Disekap dan Disiram Air Keras saat Hendak Tangkap Pelaku Pembunuhan
Pihak keluarga yang datang ke tempat kos korban mencoba membuka pintu kos namun dalam keadaan terkunci. Setelah keluarga meminta penjaga kos untuk membuka pintu kos, barulah diketahui bahwa korban tidak ada di dalam tempat kosnya
Saat berada di dalam kamar kos korban, keluarga melihat ada bungkusan plastik hitam tergelatak dibawah tempat tidur. Merasa curiga dengan bungkusan plastik itu, keluarga pun menghubungi pihak Kepolisian.
Baca juga: Keluarga Bripda Ignatius akan Lapor ke Bareskrim Soal Dugaan Pembunuhan Berencana
Aparat Polsek Beji dan tim buser Polres Metro Depok yang mendapat informasi, langsung mendatangi lokasi kejadian. Plastik hitam yang ditemukan di bawah tempat tidur, dibongkar dan polisi menemukan jasad bersimbah darah di dalamnya.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan membenarkan kejadian ini. Dikatakannya, korban yang ditemukan di dalam plastik hitam dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah luka tusuk dan kaki terikat lakban.
"Tadi, piket Reskrim menerima laporan sekitar jam 10.00 wib, ada penemuan mayat di kamar kos daerah kukusan. Langsung kami ke sana olah tkp. Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat sempat dibersihkan," kata Nirwan, Jumat (4/8).
Ia menjelaskan, pada saat ditemukan, mayat itu dibungkus kantong sampah hitam hingga dua lapis. Plastik tersebut diselipkan pelaku di kolong tempat tidur.
"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan), kemudian kami mencari keterangan saksi-saksi. Kurang dari tiga jam, alhamdulillah pelaku berhasil kami bekuk.
Sementara ini, pelaku diperiksa di Mapolres Depok. Diperkirakan kejadian berlangsung pada Rabu (2/8) dan kini masih diautopsi di RS Polri.
Korban diketahui berinisial MNZ (19), mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia. Sementara pelaku berinisial AAB (23), kakak tingkat korban di kampus Universitas Indonesia. (Z-10)
Program ini menghadirkan berbagai track tematik yang dapat dipilih sesuai minat dan rencana pengembangan diri mahasiswa.
DUNIA perkuliahan bukan hanya soal menuntut ilmu, tetapi juga perjalanan penting dalam menemukan jati diri. Mahasiswa diajak untuk mencari kebenaran di tempat yang tepat.
Stella mengutarakan masa kuliah merupakan waktu yang ideal untuk mengeksplorasi minat, mencoba hal-hal baru, dan tidak sekadar mengikuti arus.
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
UNIVERSITAS Indonesia (UI) menuai sorotan dari masyarakat setelah mengundang Peter Berkowitz, peneliti dari Stanford University dan menimbulkan kontroversi,
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved