Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
EF, perempuan berusia 21 tahun, tega membunuh dan membuang bayinya di tempat sampah di daerah Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Ia mengaku membunuh anaknya sendiri dengan cara mencekik dan mendekapnya hingga bayi tersebut tidak bisa bernafas dan tewas.
"Pelaku berupaya mencekik dan membekap mulut bayi tersebut agar tidak bersuara, hingga kemudian bayi tersebut tidak bernafas. Kemudian oleh pelaku mayat bayi tersebut dimasukkan kedalam kantong berwarna merah dan menjelang subuh pelaku langsung membuang bayi tersebut kedalam tong sampah berwarna kuning tidak jauh dari rumah kontrakan yang dihuni oleh pelaku," ujar Kapolsek Cakung Syarifah di Jakarta, Rabu (14/6).
EF memutuskan melakukan tindakan bejat itu karena takut ketahuan memiliki bayi dan dimarahi oleh orang tuanya.
Baca juga: Polisi Temukan Mayat Bayi Laki-laki di Tempat Sampah di Cakung
Syarifah mengungkapkan penemuan jasad bayi itu bermula dari kecurigaan pekerja pembersih sampah. Saat itu, ia melihat bungkusan plastik merah yang bentuknya aneh. Bungkusan itu bercampur dengan tumpukan sampah lainnya.
"Setelah dibuka, ada mayat bayi di dalam plastik merah dengan keadaan tali pusar masih melilit di perutnya," tuturnya.
Baca juga: Fakta Mayat di Kolong Tol Cilincing, Dihabisi Pacar Dibantu Adiknya
Dari hasil temuan jasad bayi tersebut, saksi lalu melaporkan kepada Ketua RT dan RW setempat. Polisi RW dan jajaran Unit Reskrim Polsek Cakung pun langsung melakukan olah TKP.
Dari olah TKP itu, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku dan pada Rabu (14/6) sekitar pukul 06.30 WIB, Tim Buser Unit Reskrim Polsek Cakung bersama bersama Polisi RW setempat berhasil mengamankan pelaku.
"Pelaku kami amankan di rumah kontrakannya di Kanpung Rawa Badung, Rt07/07, Nomor 40, Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur," tandas Syarifah. (Z-11)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Sesosok bayi laki-laki ditemukan dalam keadaan hidup di depan rumah warga di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (14/7) malam.
Temuan mencengangkan terjadi di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sesosok jasad bayi ditemukan di tumpukan sampah Putaran Jati Baru
Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi hidup oleh seorang anggota Dinas Perhubungan Palu, Gufron, yang kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Sukabumi, Resor Sukabumi Kota, memburu orangtua yang diduga membuang bayi mereka yang baru saja lahir hingga akhirnya meninggal dunia.
Lalu kakek ini meminta tolong keluarga untuk membawa korban ke RS Mulyasari dan dari keterangan dokter korban sudah meninggal saat di lokasi kejadian.
Diperkirakan, bayi malang itu belum lama dilahirkan karena tali pusar bayi masih menempel pada bagian perut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved