Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Polisi mengamankan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial K di sekitar Fly Over Jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (20/5). Ia diduga akan melakukan tawuran karena kedapatan membawa senjata tajam.
Kapolsek Tambora Putra Pratama mengatakan, awalnya, pelaku bersama sekitar 11 orang temannya konvoi sepeda motor, pada hari Sabtu (20/5) sekitar pukul 04.30 WIB.
"Konvoi tersebut melewati pos pantau atau pos stasioner pengamanan yang berisi anggota Polsek Tambora, Koramil 02 Tambora dan Relawan dari Citra Bhayangkara. Akhirnya kelompok tersebut dikejar petugas yang ada di Pos Pantau jembatan Angke dan berhasil ditangkap. Kami temukan barang bukti senjata tajam," ungkap Putra melalui keterangan tertulis, Minggu (21/5).
Baca juga: Penjual Tekwan Berhasil Bubarkan Tawuran Pelajar SMP
Polisi menemukan dua bilah senjata tajam berjenis clurit ukuran panjangdan sebuah plat besi berbentuk gergaji.
"Untuk korban sebelumnya tidak ada, mengingat tawuran belum dimulai atau masih konvoi saja untuk saling mencari lawan. Tetapi kemudian berhasil dikejar diamankan oleh polisi, berikut diketahui barang bukti senjata tajam," tuturnya.
Baca juga: Wakapolda Polda Metro Jaya Minta Jajarannya Petakan Potensi Tawuran
Saat ini, polisi masih mencari 10 orang rekan K yang ikut konvoi pada malam itu.
Setelah diperiksa dan didengar keterangannya, remaja berinisial K disangkakan Pasal 2 (1) UUDAR No. 12 tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP yang berisi, barang siapa tanpa hak memasukkan, membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan, menguasai, menyimpan, menyembunyikan dan membawa senjata tajam di muka umum tanpa dilengkapi dengan surat ijin sah dan atau turut serta melakukan perbuatan yang dapat dihukum. (Z-11)
Adapula yang turut membandingkan penanganan tawuran yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa ke barak militer.
SOSIOLOG Universitas Indonesia Ida Ruwaida menilai kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam hal menangani aktivitas tawuran khususnya tawuran pelajar atau siswa masih belum komprehensif.
MENTERI PPPA Arifah Fauzi mengaku prihatin atas tawuran siswa sekolah dasar (SD) di Cilangkap, Kota Depok. Menurutnya itu menjadi peringatan bagi seluruh pihak untuk memperkuat pengasuhan
Saat ini, aksi tawuran pelajar di Kabupaten Subang terus terjadi.Untuk itu, polisi terus mengawasi para pelajar.
Program “CETAR” muncul terkait adanya aksi tawuran di Tangerang Selatan yang menimbulkan korban luka bahkan meninggal dunia.
MERASA takut akan kejaran polisi, seorang remaja di Kota Medan memilih terjun ke sungai dan kemudian ditemukan tewas tenggelam.
Ketua Pengurus Surau Gadang Darus Salikin, Defri menekankan pentingnya mengenalkan Tahun Baru Islam sebagai identitas dan budaya umat Muslim.
FSGI menilai hal itu merupakan kebijakan instan, tidak menyentuh akar masalah, dan berpotensi tidak berdampak jangka panjang dalam perubahan perilaku.
Enam remaja yang hendak tawuran di kawasan Jalan Pal Putih, Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat.
Dedi Mulyadi merencanakan program militer bagi orang dewasa yang kerap nongkrong di perempatan, mabuk-mabukan, tawuran, hingga pelaku tindak pidana ringan.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau langsung pelaksanaan kegiatan pendidikan karakter bagi pelajar bermasalah, Sabtu (3/5).
POLRES Purbalingga menggagalkan perang sarung yang dilakukan sejumlah remaja dengan sejata tajam di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Purbalingga, Jawa Tengah pada Sabtu (1/3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved