PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk melaksanakan Pemilu 2024. Kesiapan tersebut diawali dengan persiapan pengamanan pelaksanaan Pemilu 2024 melalui Rapat Pimpinan (Rapim) Kodam Jaya-Polda Metro Jaya 2023 di Aula Soedirman Kodam Jaya/Jayakarta, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3).
Hadir dalam acara tersebut Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto, Kapolda Metro Jaya Irjen M. Fadil Imran, dan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto. Setiap lembaga saling memaparkan sejumlah materi mengenai kondisi keamanan dan potensi ancaman di DKI Jakarta menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
"Pertemuan hari ini membahas kesiapan pemilu. Membahas secara keseluruhan bagaimana posisi Jakarta ke depan," kata Heru dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (7/3).
Baca Juga : PKS Dorong Kader Perkuat Komunikasi Untuk Menangkan Anies di Pemilu 2024
Pemprov DKI sejauh ini telah memberikan data terkait kondisi Jakarta kepada Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya. Data tersebut nantinya dapat dijadikan bahan untuk menentukan arah kebijakan demi menciptakan keamanan dan ketertiban saat persiapan hingga pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kami sudah memberikan data untuk bisa ditelaah. Intinya memberikan semangat agar pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan tertib, aman, damai, dan sejuk," ujar Heru.
Baca Juga : Isu Penundaan Pemilu Diduga Dimainkan Sejumlah Elite
Dalam pemaparannya, Heru menerangkan lima risiko terbesar global hingga dua tahun ke depan yang mungkin dialami Kota Jakarta. Risiko tersebut melingkupi krisis biaya hidup, bencana alam dan kejadian iklim ekstrem, konfrontasi geoekonomi, kegagalan mitigasi perubahan iklim, dan polarisasi sosial.
Pertambahan penduduk yang terus meningkat juga menjadi masalah untuk DKI Jakarta. Pertambahan jumlah penduduk berdampak pada penggunaan lahan, kerawanan banjir, penurunan muka tanah daerah pesisir yang terus mengalami penurunan muka tanah.
"Tingginya kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan menjadi daya tarik tersendiri Kota Jakarta. Melihat fakta, data, dan kondisi geografis seperti ini, Pemprov DKI berupaya terus menerus melakukan pembenahan-pembenahan agar menjadikan Jakarta lebih baik lagi," terang Heru.
Sementara itu, Pangdam Mayjen Untung Budiharto mengatakan sinergitas untuk meningkatkan kebersamaan antar-TNI dan Polri untuk pengamanan pilpres dan Pilkada 2024 sangat penting. Pilpres dan pilkada yang sebentar lagi akan dilakukan membutuhkan konsentrasi tinggi oleh prajurit TNI dan kepolisian terkait keamanan di lapangan.
"Dengan adanya potensi ancaman saat pemilu, maka TNI dan Polri bersama instansi terkait secara terpadu melakukan pengamanan pilpres dan pilkada. Ini sangat penting demi keberhasilan pesta demokrasi rakyat. Melalui rapim ini saya berharap soliditas dan kolaborasi TNI/Polri dapat ditingkatkan dari tataran pimpinan hingga ke bawah, serta menjunjung netralitas TNI dan Polri agar pemilu dapat berjalan tertib, damai, dan sejuk," ungkap Untung.
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Fadil Imran menambahkan, pelaksanaan rapat pimpinan tiga pilar hari ini merupakan langkah yang paling tepat untuk mengantisipasi semua perkembangan dan situasi di Kota Jakarta sehingga mampu mempersiapkan sedini mungkin.
"Ini prevention yang kita kedepankan, strategi-strategi untuk menyelesaikan persoalan itu yang kita utamakan. Kekuatan kita adalah kebersamaan, ini salah satu wujud di mana Kodam Jaya melalui inisiasi dari Bapak Pangdam, kami berdua, di bawah pimpinan gubernur, kita kerjakan bersama-sama. Mudah-mudahan situasi ke depan tetap kondusif," jelas Fadil. (Z-8)