Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemacetan di Jakarta Makin Parah, Pj Gubernur: Kita Bereskan

Kautsar Widya Prabowo
23/2/2023 08:30
Kemacetan di Jakarta Makin Parah, Pj Gubernur: Kita Bereskan
Kendaraan terjebak kemacetan saat jam berangkat kerja di Jalan R Soeprapto, Jakarta.(MI/USMAN ISKANDAR)

PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan akan segera menyelesaikan persoalan macet. Pasalnya, lembaga pencatatan indeks kemacetan asal London, Tomtom Traffic Index, mencatat Jakarta saat ini menempati peringkat 29 sebagai kota termacet di dunia. 

"Ya kita beresin macetnya," tegas Heru di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (22/2). 

Heru terlihat baru mengetahui peringkat kemacetan di Jakarta mengalami kemunduran atau memburuk. Pasalnya, pada 2021, Tomtom Traffic Index menempatkan Jakarta pada urutan 46 atau menunjukkan kondisi kemacetan di Ibu Kota telah membaik. 

Baca juga: Dua Era Gubernur Belum Bisa Atur Jam Kerja Warga DKI, Pemprov Sebut Kebijakan Entitas Perusahaan

Untuk mengembalikan peringkat kemecaten di Jakarta, Heru mendorong warga ibu kota untuk beralih menggunakan tranporasi umum, terutama TransJakarta. 

"Ya rame-rame naik TransJakarta," jelasnya. 

Sebelumnya, Heru telah menempatkan persoalan kemacetan sebagai satu dari tiga prioritas kerja yang akan dilakukannya selama satu tahun pertama menjabat. Dua program lainnya, yaitu masalah banjir dan tata ruang.

“Tugas kami dan tugas saya, diperintah langsung oleh presiden, kita sudah diskusi dan beberapa media menyampaikan. Apa sih yang harus ditindaklanjuti? Sebenarnya umum dari sejak dahulu sudah ada permasalahan, banjir, macet, dan tata ruang,” kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, 17 Oktober 2022 lalu.

Heru menyebut pihaknya bakal menutup titik putar arah atau u trun sebagai salah satu langkah dalam mengatai kemacetan. 

Heru mengatakan upaya lainnya ialah menambah kebijakan satu arah di waktu-waktu tertentu. Misalnya, di pagi atau sore hari.

“Itu perlu komunikasi dengan masyarakat dan rekan DPRD,” papar dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya