Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
POLISI mengungkap motif dari tersangka pembunuhan berantai di Bekasi-Cianjur Wowon Erawan alias Aki yang turut membunuh anaknya, yakni Bayu dan Neng Ayu.
Diketahui, dari sembilan korban pembunuhan berantai Wowon Cs, terdapat satu balita yang ditemukan tewas terkubur yakni Bayu (2). Kerangka Bayu ditemukan di Cianjur, Jawa Barat. Selain itu, percobaan pembunuhan juga dialami Neng Ayu Susilawati alias Ayu (5) yang diracun oleh tersangka di Bekasi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut berdasarkan pemeriksaan, para tersangka mengaku membunuh anak-anak untuk kesuksesan dan ilmu supranatural.
"Secara hasil pemeriksaan pengakuan adalah untuk memberikan kesuksesan yang lebih lagi," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).
Meski demikian, Trunoyudo menyebut penyidik tidak begitu saja percaya dengan keterangan tersangka. Ia mengatakan proses penyidikan akan terus dilakukan berdasarkan scientific crime investigation dengan berkolaborasi bersama ahli psikologi forensik dan psikiater.
"Namun, demikian penyidikan tidak berhenti sampai disitu, scientific tetap jalan," imbuhnya.
Trunoyudo menyebut meski berdalih sebagai upaya untuk meraih kesuksesan secara supranatural, pembunuhan tersebut tidak dapat dibenarkan.
"Apapun alasan pembenar, tidak ada alasan pembenar dan ini bahkan jadi pertimbangan penyidik untuk diajukan ke criminal justice system daripada proses pengadilan," ungkapnya.
Sebelumnya, polisi membeberkan runutan kematian sembilan korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh tersangka Wowon Erawan, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.
Baca juga: Polisi Bongkar Makam Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Korban atas nama Siti dan Farida diduga menjadi sosok pembuka dari rangkaian aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon Cs. Keduanya merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW). Dugaan ini didasari karena ada momen di mana Wowon menyuruh Noneng yang merupakan mertuanya untuk mendorong Siti ke laut di Surabaya.
Jasad Siti yang kemudian ditemukan oleh warga lantas dimakamkan di Garut. Sementara korban Farida dikuburkan di dalam lubang di sebuah rumah di Cianjur.
Selanjutnya adalah korban Noneng. Berdasarkan pengakuan tersangka Duloh, dirinya yang menjadi eksekutor pembunuhan Noneng.
"Noneng itu dibunuh sama si Duloh. Jadi sebelum dibunuh si Duloh, si Noneng itu diantar oleh Wowon ke rumah Duloh," tutur Trunoyudo.
Setelah Noneng meregang nyawa, barulah Wowon menghabisi nyawa istrinya Wiwin. Diketahui, Wiwin juga merupakan anak dari Noneng.
"Pada malam yang sama, Wiwin diantar oleh si Wowon ke rumah Duloh, lalu dieksekusi juga. Makanya dikubur dalam satu lubang," ucapnya.
Jasad Noneng dan Wiwin ini dikuburkan dalam sebuah lubang yang sama yang ada di area rumah di daerah Cianjur.
Berlanjut pada aksi pembunuhan terhadap Halimah yang dilakukan oleh Duloh. Saat pembunuhan terjadi, Halimah masih berstatus sebagai istri Wowon. Usai dibunuh, Halimah dikembalikan ke keluarganya dan dimakamkan di kampung halamannya di Cililin. Saat itu, tersangka berdalih Halimah meninggal karena sakit.
"Dikembalikan oleh Tersangka Solihin alias Duloh ke keluarga, dibilangnya kalau Halimah meninggal karena sakit, padahal dibunuh Duloh," tutur Trunoyudo.
Setelahnya, Wowon lantas menikah dengan Maemunah yang merupakan anak dari Halimah. Dari pernikahan ini, keduanya memiliki dua anak yakni Bayu dan Neng Ayu. Bayu dibunuh oleh Duloh di Cianjur dan kemudian dikuburkan dalam sebuah lubang di samping rumah Wowon.
Selanjutnya, rangkaian aksi pembunuhan berpindah ke Bantar Gebang, Kota Bekasi. Di sini, tiga orang dibunuh dengan cara diracun dan dicekik.
Ketiga korban ini adalah Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi. Ada satu korban atas nama Neng Ayu di lokasi ini dan berhasil selamat.(OL-5)
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Machiko Kennedy baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 di ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Pelajar bernama Keimita, asal Kabupaten Bekasi, menjadi perhatian publik setelah video curhatnya viral. Dalam video itu, ia mengaku sedih karena kesulitan mendaftar sekolah negeri.
Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
POLISI mengungkap kronologi pembunuhan notaris wanita di Bekasi yang jasadnya ditemukan di sungai Citarum.
Kerja sama ini mencakup pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, seperti transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved