Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
POLISI mengungkapkan tersangka kasus pembunuhan berantai bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin telah menghimpun uang sekitar Rp1 miliar dari dua korban yang mereka bunuh.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut berdasarkan keterangan dua tersangka pelaku yakni Wowon dan Duloh telah menipu dua korban bernama Siti dan Farida yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW). Uang tersebut dijanjikan akan digandakan atau dibelikan rumah yang mewah.
"Terkait dana-dana kita masih mendalami. Hasil keterangan tersangka ini kurang lebih Rp1 miliar, tapi masih kita dalami lagi, ini belum tuntas," kata Hengki di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1).
Hengki menyebut uang tersebut ditransfer kepada Dede Solehudin. Diketahui, Dede yang awalnya menjadi korban keracunan di Bekasi kini ditetapkan sebagai tersangka.
Hengki menyebut pihaknya akan terus mendalami keterangan tersangka. Begitu juga dengan korban lainnya serta harta dan nyawa yang dirampas.
Baca juga: Polisi Cek Kejiwaan Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur
"Ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan motif para tersangka melakukan kejahatannya adalah untuk menguasai harta korban. Awalnya mereka mencari keluarga yang ingin mendapatkan atau menggandakan uang.
Tersangka Duloh mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk meningkatkan kekayaan. Duloh kemudian meminta Wowon untuk mencari korban.
Setelah mendapatkan korban, mereka awalnya diminta untuk menyerahkan sejumlah uang yang nantinya akan digandakan atau dibelikan rumah. Korban kemudian menagih janji dari tersangka. Namun, para tersangka tidak mampu menepati janji sehingga muncul niat untuk menghabisi nyawa korban.
Setelah itu, para tersangka meracuni korban yang dianggap mengetahui kejahatannya menggunakan pestisida.
"Orang yang mengetahui dianggap berbahaya akan dihilangkan. Ada janji dan motivasi palsu. Korban ini yang sudah tertipu dihilangkan nyawanya," katanya. (OL-16)
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Machiko Kennedy baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 di ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Pelajar bernama Keimita, asal Kabupaten Bekasi, menjadi perhatian publik setelah video curhatnya viral. Dalam video itu, ia mengaku sedih karena kesulitan mendaftar sekolah negeri.
Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
POLISI mengungkap kronologi pembunuhan notaris wanita di Bekasi yang jasadnya ditemukan di sungai Citarum.
Kerja sama ini mencakup pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, seperti transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved